Aktivitas Gunung Anak Krakatau menurun

12 Januari 2019 21:58 WIB
Aktivitas Gunung Anak Krakatau menurun
Arsip Foto. Sukarelawan mengamati aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Jumat (28/12/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.

Anyer, Banten (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda dalam beberapa hari terakhir menurun jika dibandingkan dengan dua pekan lalu menurut petugas pengamat di Pos Pasauran, Kabupaten Serang, Sabtu.

"Meski aktivitas perkembangan Anak Krakatau menurun, namun berstatus Siaga Level III," kata Windi, petugas pengamat Gunung Anak Krakatau di Pos Pasauran.

Dengan status aktivitas Level III (Siaga), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang warga mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau.

"Kami meminta masyarakat tidak mendekati Anak Krakatau karena masih berbahaya, walaupun trennya mengalami penurunan," katanya.

Berdasarkan pemantauan seismograf, Gunung Anak Krakatau sejak pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB hanya mengalami empat kali gempa tektonik.

Sementara sepanjang Jumat (11/1) Gunung Anak Krakatau mengalami satu kali kegempaan vulkanik dan dua hembusan.

Dalam beberapa hari terakhir gunung api itu tidak mengalami letusan. "Kami berharap aktivitas Anak Krakatau kembli normal," kata Windi.

Baca juga:
Gunung Anak Krakatau dilaporkan sekali gempa tektonik lokal
Zona waspada tsunami 500 meter masih diterapkan di pesisir Selat Sunda

 

Pewarta: Mansyur
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019