• Beranda
  • Berita
  • Analis: Aksi ambil untung tahan pergerakan IHSG awal pekan

Analis: Aksi ambil untung tahan pergerakan IHSG awal pekan

14 Januari 2019 09:59 WIB
Analis: Aksi ambil untung tahan pergerakan IHSG awal pekan
Illustrasi: Layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

pelemahan itu kemungkinan disebabkan oleh perpanjangan government shutdown yang berlarut, sehingga berdampak pada bursa Asia, termasuk IHSG

Jakarta (ANTARA News) -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan dibuka melemah karena aksi ambil untung, kata analis pasar modal.

IHSG BEI dibuka melemah 10,13 poin atau 0,16 persen menjadi 6.351,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,53 poin atau 0,25 persen menjadi 1.010,78.

"Aksi ambil untung menahan pergerakan IHSG pada awal pekan ini," kata Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Menurut dia, hal itu wajar mengingat pada pekan sebelumnya IHSG cenderung mengalami penguatan meski bursa saham eksternal bergerak melambat.

Ia menambahkan pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS juga cenderung tertahan, kondisi itu turut mempengaruhi pasar saham domestik.

Sementara itu, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan berlanjutnya penutupan pemerintah di Amerika Serikat yang belum menemukan titik cerah membuat kepercayaan investor menurun terhadap aset berisiko.

"Bursa saham AS melemah pada akhir pekan lalu, pelemahan itu kemungkinan disebabkan oleh perpanjangan government shutdown yang berlarut, sehingga berdampak pada bursa Asia, termasuk IHSG," katanya.

Bursa regional, di antaranya Indeks Shanghai melemah 6,43 poin (0,25 persen) ke 2.547,40, Indeks Hang Seng melemah 327,90 poin (1,23 persen) ke 26.339,40, dan Indeks Strait Times melemah 14,18 poin (0,44 persen) ke posisi 3.183,40.

Baca juga: Rupiah melemah tipis, dekati angka Rp14.000

Baca juga: Dolar sedikit menguat, ekspektasi investor meningkat

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019