Padahal jas hujan justru perlu dibersihkan dengan seksama karena jika tidak, akan mulai bau akibat kotoran, debu, dan keringat yang menempel ke dalam bahan, demikian keterangan pers yang diterima Antara pada Jumat (11/1).
Meski demikian, jas hujan tidak bisa dicuci seperti baju biasa karena terbuat dari bahan khusus yang membuatnya tahan air.
Berikut beberapa tips untuk membersihkan jas hujan dengan benar versi Timberland sebagai produsen jaket ramah lingkungan:
1. Mengenal bahan jas
Jas hujan pada umumnya terbuat dari bahan yang memiliki pori-pori kecil agar bahan tetap bisa bernafas, dengan demikian kelembaban, termasuk keringat, bisa menguap dengan mudah dan bukannya mengembun di dalam jaket.
Kemudian, bagian luar bahan jas diberi lapisan tambahan yang disebut sebagai "durable water repellent (DWR)" untuk memberi perlindungan ekstra dari air. DWR menyebabkan air membutir dengan cepat supaya bisa menggulir dari jas dengan mudah.
Hal tersebut mencegah air terdiam lama di atas bahan dan menyerap secara perlahan ke dalam bahan. Bahan-bahan tersebut memerlukan penanganan khusus.
2. Jas hujan bisa mengalami "wet out"
Jaket yang sering dipakai akan terekspos panas, hujan, keringat, minyak kulit, dan kotoran yang semuanya akan menyebabkan DWR perlahan-lahan luntur. Akibatnya, jas akan mudah lembab ketika terkena air dan pemakai tidak akan lagi terlindungi dari basah seperti dahulu. Proses ini disebut sebagai "wet-out".
3. Dicuci secara khusus
Untuk mencegah terjadinya "wet-out" pada jas, semua kotoran dan minyak yang menyebabkan lunturnya lapisan DWR perlu dibersihkan.
Namun, jas hujan tidak boleh dicuci dengan deterjen biasa karena kimia di deterjen terlalu keras bagi bahan DWR. Sebaiknya, bacalah instruksi cara pencucian yang tertera di label jas. Jika tidak yakin bisa mencuci sendiri, kirimkan jas ke binatu atau jika tetap ingin mencuci sendiri, gunakan cairan pencuci khusus untuk jas hujan. Cairan ini biasanya tersedia di toko online.
4. Jangan terlalu sering dicuci
Mencuci jas hujan terlalu sering akan menghilangkan lapisan DWR dengan cepat, mengingat bahwa lapisan ini akan terkikis setelah beberapa kali pencucian. Sebagai gantinya, lap semua kotoran dengan kain bersih setelah menggunakan jas dan angin-anginkan jas untuk mengeringkan sisa lembab.
5. Mengembalikan lapisan DWR yang luntur
Jika jas hujan mudah lembab, itu berarti lapisan DWR telah luntur. Namun jangan khawatir karena lapisan DWR dapat dikembalikan dengan membeli cairan DWR yang bisa dibeli secara online.
Tutup resleting jaket terlebih dahulu lalu semprot cairan DWR ke seluruh permukaan luar jas dan beri lapisan tambahan pada area-area yang lebih terekspos atau sering bergesekan dengan benda lain, seperti bagian bahu yang sering terkena tali ransel.
Baca juga: Jurus jitu menerabas genangan air
Baca juga: 10 tips berkendara aman saat musim hujan
Baca juga: Tips tetap bugar selama musim hujan
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019