"Lapangan Lodaya Sakti ini menjadi terobosan dari Kepala Desa Cisayong yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, sosial, dakwah, dan tentunya olahraga. Saya harapkan dapat menggelar kejuaraan internasional sekitar Juni-Juli setelah Ramadan," kata Menpora ketika mengunjungi Lapangan Lodaya Sakti di Tasikmalaya, Selasa.
Kemenpora telah menggelar kejuaraan sepak bola internasional U-15 di Pecatu, Bali pada November 2018 yang menghadirkan tim-tim dari 11 negara.
"Namun, kejuaraan internasional itu harus disiapkan penginapan. Para peserta dari mancanegara itu tidur di mana, makanan apa, apa hiburannya. Berikan mereka kesan yang baik karena mereka akan mempopulerkan desa ini," Menpora tentang rencana kegiatan Kemenpora pada 2019 itu.
Selain penyelenggaraan kejuaraan sepak bola internasional, Menpora juga akan meninjau kebutuhan fasilitas pendukung Lapangan Lodaya Sakti Cisayong berupa kamar ganti, tribun penonton, dan fasiilitas lainnya.
"Lapangan seperti ini dapat ditiru dan diikuti kepala desa atau lurah lain di Indonesia agar dana desa dapat dimanfaatkan dengan baik dan berdampak luas bagi masyarakat," kata Menpora.
Menpora, dalam kunjungannya di desa Cisayong, melakukan permainan dan "coaching clinic" bersama mantan pemain Persib Bandung Atep Rizal serta mantan pemain Persib Bandung Tantan bersama anak-anak sekolah sepak bola Sakti Lodaya.
Lapangan Lodaya Sakti merupakan salah satu program kerja Kepala Desa Cisayong Yudi Cahyudin yang memanfaatkan dana desa dan menghabiskan anggaran sebesar Rp1,4 miliar.
Baca juga: Menpora nyatakan ISA 2018 penyemangat bagi atlet nasional
Baca juga: Apakah masa depan atlet Indonesia sudah terjamin?
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019