Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Nor Isdiyanto di Jepara, Selasa, peristiwa longsor tersebut terjadi di Desa Kunir, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, pukul 07.30 WIB.
Sebelum terjadi peristiwa longsor, kata dia, memang sudah muncul retakan tanah di jalan desa yang menjadi akses warga.
Jalan tersebut juga sudah diberi penguat oleh pemerintah desa setempat, sehingga lima rumah warga yang lokasinya berada di bawah jalan dengan ketinggian belasan meter tersebut dijamin keamanannya.
Akan tetapi, kata dia, karena muncul retakan, maka semua penghuni diminta untuk mengungsi sementara karena rawan longsor.
"Benar saja, akhirnya terjadi longsor dengan panjang 20 meter dan tinggi 15 meter," ujarnya.
Saat turun hujan, diprediksi talud di sisi kiri dan kanan juga berpotensi longsor karena sudah ada retakan sepanjang 64 meter.
Terjadinya tanah longsor, mengakibatkan salah satu dari kelima rumah warga tersebut mengalami kerusakan hingga 80-an persen akibat tertimpa material longsor.
Saat ini, lanjut dia, sudah ada penanganan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk menurunkan alat berat untuk menggali material longsor yang mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan serta membuka akses jalan yang tertutup material longsor.
Akibat tanah longsor tersebut, akses jalan utama di Dukuh Jehan, Desa Kunir tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.
Kelima rumah warga terdampak longsor tersebut, yakni milik Paimah yang mengalami kerusakan 80 persen, Sutrisno (40), Ciplok, Sarnoto, dan Salib.
BPBD Jepara juga mengirimkan kebutuhan logistik untuk empat keluarga yang mengungsi sementara di rumah warga setempat yang lebih aman.
Warga setempat juga diminta untuk tetap waspada mengingat longsor susulan berpotensi terjadi lagi.
Baca juga: 397 rumah rusak akibat banjir-longsor di Jepara
Baca juga: Longsor di Jepara tutup akses jalan warga
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019