BI yakin pertumbuhan kredit 2019 lampaui target

18 Januari 2019 14:44 WIB
BI yakin pertumbuhan kredit 2019 lampaui target
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memberikan keterangan kepada awak media di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat. (ANTARA News/Citro Atmoko)

Jakarta, 18/1 (ANTARA Newsw) - Bank Indonesia memandang pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini bisa menyentuh 13 persen (tahunan/yoy), atau melampaui target Bank Sentral di kisaran 10-12 persen, yang ditopang terjaganya likuiditas untuk mendanai ekspansi intermediasi perbankan.

Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, mengatakan hal tersebut sembari menjanjikan bahwa Bank Sentral akan "sekuat tenaga" pada tahun ini untuk menjaga kecukupan likuditas dan mencegah kekurangan likuiditas, dengan menyiapkan berbagai instrumen pendalaman pasar keuangan.

"Kalau dilihat Rencana Bisnis Bank itu 13 persen, 13 persen lebih sedikit, itu bisa dicapai," kata Perry.

Pernyataan Perry tersebut muncul, setelah sebelumnya pimpinan perbankan besar di Tanah Air, saat bertandang ke Komisi XI DPR, mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi pengetatan likuiditas pada 2019.

Baca juga: Berlomba naikkan bunga, perbankan negara usulkan aturan bunga deposito

"Perbankan bisa saja mencapai 12-13 persen tahun ini, didukung ekonomi yang membaik dan investasi yang terus tumbuh," tegas Perry.

Pertumbuhan ekonomi di tahun ini juga, lanjut Perry, berpeluang besar lebih baik dibandingkan pada 2018 karena ketidakpastian dari tekanan ekonomi eksternal yang mereda. Berkurangnya tekanan ekonomi global diharapkan akan meningkatkan permintaan ekspor dan mendorong ekspansi dunia usaha. Maka itu permintaan kredit diyakini akan menggeliat.

"Optimisme tumbuh, itu akan naikkan suplai dan permintaan kredit perbankan," ujar dia.

Bank Sentral dan OJK, kata Perry, akan memantau industri dan masing-masing entitas perbankan untuk mengantisipasi tekanan yang muncul, seperti pengetatan likuiditas.

Perry juga menjanjikan pihaknya dan OJK akan membuat regulasi yang mendukung industri perbankan untuk menggenjot fungsi intermediasinya.

"BI dan OJK akan koordinatif untuk mencermati suplai dan permintaan kredit, ditambah saat ini optimisme itu sudah tumbuh," ujarnya.

BI dalam Rapat Dewan Gubernur 16-17 Januari 2019 kemarin masih memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan berkisar di 10-12 persen (yoy). Sementara OJK menargetkan pertumbuhan kredit perbankan di 12-14 persen. Pada 2018, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 12,9 persen (yoy).

Baca juga: BI pastikan likuiditas memadai untuk mencapai pertumbuhan kredit 12 persen








 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019