Langkah Kata.ai ini dimaksudkan agar perusahaan-perusahaan bisa lebih banyak menjangkau pelanggannya dalam memberikan layanan optimal, mengingat hampir setiap pengguna smartphone di Indonesia saat ini menggunakan WhatsApp.
WhatsApp sekarang ini digunakan oleh lebih 1,5 miliar orang setiap bulannya, dan berdasarkan data We Are Social, 40 persen responden Indonesia memilih WhatsApp sebagai aplikasi korespondensi utama yang digunakan sehari-hari.
“Kami telah melakukan integrasi dengan WhatsApp Business API untuk menawarkan solusi bagi para perusahaan yang ingin berinteraksi langsung dengan para konsumen melalui aplikasi WhatsApp. Saat ini, masih sangat sedikit perusahaan yang memiliki akses ke layanan WhatsApp Business API di Indonesia,” kata CEO dan pendiri Kata.ai, Irzan Raditya, dalam siaran pers, Rabu.
Menurut Irzan, dengan jumlah pengguna masif di Indonesia, WhatsApp sudah saatnya dimanfaatkan perusahaan-perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen. Data Kata.ai menunjukkan bahwa chatbot yang dikembangkannya di WhatsApp memiliki tingkat keterlibatan terbaik dibanding kanal lain.
Kata.ai mengembangkan tiga jenis layanan pelanggan utama di WhatsApp, yaitu customer support 24/7, layanan notifikasi, dan layanan purna jual.
Dengan tiga layanan itu, perusahaan-perusahaan yang menggunakan platform Kata.ai bisa melayani keluhan pelanggan dari satu nomor telepon, mengirimkan informasi mengenai status pesanan hingga kode otentik, dan memantau kepuasan pelanggan serta membangun hubungan lebih baik dengan konsumen.
Untuk mendampingi perusahaan dalam perencanaan strategi customer service melalui WhatsApp, Kata.ai akan menawarkan kekuatan Artificial Intelligence (AI) yang dapat memberikan jawaban otomatis sesuai dengan format yang ditentukan sebelumnya.
Sistem AI ini dapat mendeteksi jawaban konsumen dan memberikan respons yang tepat sesuai dengan kata kunci tertentu. Keunggulan AI juga terletak dari fleksibilitas waktu, dimana layanan pelanggan di WhatsApp dapat selalu online 24 jam seminggu tanpa dibatasi jam operasional tertentu, jelas Irzan.
Metode “baru” dalam layanan pelanggan ini sesuai dengan preferensi konsumen muda, di mana 72 persen dari generasi milenial lebih memilih untuk memecahkan masalah dengan mencari informasi di internet, forum, atau melalui layanan pesan asisten virtual - dibandingkan harus menelepon layanan pelanggan konvensional.
Sejauh ini Kata.ai telah mengembangkan sistem chatbot untuk berbagai perusahaan ternama di Indonesia, seperti Unilever, Alfamart, dan Telkomsel.
Baca juga: Kata.ai luncurkan inovasi AI terbaru
Baca juga: Startup Indonesia Kata.ai dapat kucuran Rp46,5 miliar dari investor
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019