• Beranda
  • Berita
  • Kapolri: Pemberantasan terorisme telah kedepankan supremasi hukum dan HAM

Kapolri: Pemberantasan terorisme telah kedepankan supremasi hukum dan HAM

23 Januari 2019 19:03 WIB
Kapolri: Pemberantasan terorisme telah kedepankan supremasi hukum dan HAM
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjadi pembicara di hadapan para peserta 12th Terrorism Analyst Training Course dalam perkuliahan berjudul Strategy and Counter Strategy of Terrorist Networks, Case Study Indonesia, di Nanyang Technological University, Singapura, Rabu (23/1/2019). (Istimewa)

Pendekatan penegakkan hukum telah berhasil merebut simpati publik kepada pemerintah dalam upaya penanggulangan terorisme

Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan penanggulangan terorisme di Indonesia telah menjunjung tinggi supremasi hukum dan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).

Dari siaran pers yang diterima Antara, Jakarta, Rabu, Tito menyebutkan bahwa pendekatan penegakkan hukum yang menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan terhadap nilai-nilai HAM sangat tepat diterapkan dalam iklim demokrasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Kapolri saat memberikan kuliah dengan judul Strategy and Counter Strategy of Terrorist Networks, Case Study Indonesia kepada para peserta Pelatihan Analisis Terorisme ke 12 di Nanyang Technological University, Singapura.

"Pendekatan penegakkan hukum telah berhasil merebut simpati publik kepada pemerintah  dalam upaya penanggulangan terorisme," kata Tito.

Ia menjelaskan penanggulangan terorisme di Indonesia mengkombinasikan pendekatan keras berupa penegakkan hukum secara tegas, profesional dan menunjunjung tinggi nilai-nilai HAM serta pendekatan lunak.

Bahkan, kata Tito, negara lain mengakui keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi terorisme.

"Kombinasi antara pendekatan hard power 
dan soft power tersebut juga dinilai berhasil dan telah menarik berbagai negara asing dan lembaga internasional," ujarnya.

Tito mengatakan, pendekatan soft power yang dimaksud adalah berupa upaya deradikalisasi, kontraideologi, kontraradikalisasi, netralisasi saluran penyebaran ideologi radikal serta netralisasi situasi kondusif terhadap penyebaran ideologi radikal.

"Ini sangat efektif dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia," kata mantan Kepala BNPT ini.

Di samping itu, Tito mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang dinilai berhasil mengatasi permasalahan terorisme dengan cara-cara terhormat dan bermartabat di mata dunia. ***2***

Baca juga: Polisi katakan terorisme meningkat selama 2018

Baca juga: Kepolisian Indonesia fokus pada penelusuran aliran dana terorisme

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019