"Alhamdulillah logistik sudah diterbangkan pada Kamis (24/1) menggunakan helikopter milik TNI- AU di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya. Pengiriman melalui udara ditempuh karena akses darat sudah terputus," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Jumat.
Ia mengatakan, pengiriman bantuan ini menggunakan helikopter milik TNI-AU Sultan Hasanuddin, jenis NAS-332 Super Puma, nomor registrasi H-3211 dengan Kapten Pnb Sofan.
Bantuan logistik yang diterbangkan sebanyak 950 kilogram, terdiri dari beras, makanan siap saji seperti mi instan, air mineral kemasan dan lainnya.
"Hampir satu ton kita kirim. Semoga logistik yang kami kirimkan bisa mencukupi warga yang terisolir. Jenisnya yang kami kirim beras, makanan siap saji, dan mie instan yang menjadi kebutuhan mendesak mereka saat ini," kata Bupati.
Ia mengaku, pada Kamis (24/1) pukul 10.00 Wita pengiriman logistik terpaksa dibatalkan dari rencana awal. Hal ini disebabkan karena cuaca yang dirilis BMKG Gowa dan TNI AU Sultan Hasanuddin dianggap tidak bersahabat untuk penerbangan sehingga izin terbang tidak keluar.
Dari hasil laporan anggota TNI AU, proses pengiriman berjalan lancar. Hanya saja akses menuju lokasi penerima terkendala dengan timbunan longsor.
Bupati menambahkan, dalam musibah itu, selain korban banjir dan longsor, empat sarana infrastruktur jembatan penghubung juga dinyatakan terputus. Satu di antaranya adalah jembatan Bongaya.
Baca juga: Puluhan jembatan rusak akibat banjir di Sulsel
Baca juga: Tim terpadu evakuasi 29 korban meninggal di Gowa
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019