• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Jayawijaya biayai penduduk asli sekolah pilot

Pemkab Jayawijaya biayai penduduk asli sekolah pilot

26 Januari 2019 14:29 WIB
Pemkab Jayawijaya biayai penduduk asli sekolah pilot
Dokumentasi siswa sekolah penerbang Genesa Filght Academy. Mereka praktek terbang di Bandara Cilacap, Jawa Tengah. (genesaacademy.com)
Wamena (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua siap membiayai pemuda dan pemudi yang merupakan penduduk asli Jayawijaya untuk sekolah pilot.

Bupati Jayawijaya John Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan ada beberapa anak yang memiliki semangat menjadi pilot namun biaya untuk sekolah pilot tidaklah murah.

"Biaya sekolah pilot cukup tinggi. Tetapi karena ada kemauan dari anak-anak di sini, pemerintah harus dukung. Itu (dukungan pemerintah) merupakan upaya mengangkat harga diri anak Jayawijaya. Kalau bukan kita yang mengangkat, siapa lagi?," katanya.

Saat kunjungan kerja ke Distrik Pelebaga, masyarakat minta Bupati John R Banua dan Wakil Bupati Marthin Yogobi membantu seorang pemuda di sana untuk sekolah pilot.

"Dan kita sudah punya komitmen bahwa kami berdua tetap membiayai mereka. Sekarang giliran Pelebaga kita angkat lagi, supaya lebih banyak adik-adik di penerbangan, karena keahlihan di bidang penerbangan ini sangat susah," katanya.

Mantan wakil bupati Jayawijaya ini mengatakan sudah ada beberapa perwakilan anak yang dibantu menyelesaikan sekolah pilot, misalnya Elisabet di Distrik Pyramid, dan satu anak lainnya di Tulem.

"Satu adik perempuan yang dari Tulem, itu sekarang sudah bisa terbang," katanya.

Bupati John mengatakan pemerintah akan membantu juga anak-anak yang hendak bersekolah pada bidang-bidang tertentu yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan kemasyarakatan.

"Misalnya dokter, kita harus biayai mereka supaya setelah selesai, mereka kembali melayani daerah mereka sendiri," katanya.

Baca juga: Pemkab Mimika akan berikan beasiswa sekolah pilot
Baca juga: Bappenas kembangkan kedokteran jarak jauh di Papua
Baca juga: Universitas Papua optimistis cetak dokter berkualitas

 

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019