Ada brosur, tabloid atau apapun juga, sebaiknya kalau sampai memecah konsentrasi masyarakat dan jamaah sebaiknya jangan diedarkan
Jakarta (ANTARA News) - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan Tabloid Indonesia Barokah sudah terlanjur beredar sebaiknya tenangkan masyarakat agar tidak terprovokasi.
“Ada brosur, tabloid atau apapun juga, sebaiknya kalau sampai memecah konsentrasi masyarakat dan jamaah sebaiknya jangan diedarkan,” kata Nasaruddin usai meluncurkan Nasaruddin Umar Office di Cilandak, Jakarta, Sabtu.
Namun, menurut dia, kalau sudah terlanjur beredar maka mari bersama-sama menenangkan masyarakat dan jamaah agar jangan terprovokasi. Selain itu, dirinya meminta pihak masjid untuk berhati-hati memberikan informasi pada jamaah.
Sebelumnya Nasaruddin mengaku belum baca tabloid yang banyak diperbincangkan tersebut sehingga tidak bisa banyak komentar. Namun dirinya menegaskan apapun itu namanya, kalau sampai memprovokasi, membuat orang berpendapat apalagi berkonflik satu sama lain tentu sangat disayangkan.
Meski demikian, ia mengimbau tidak boleh main hakim sendiri menindak mereka. Serahkan pada aparat hukum, sesuaikan dengan aturan yang berlaku jangan main hakim sendiri.
Jangan terlalu cepat memvonis, tetapi jangan juga terlalu cepat membenarkan, ujar dia.
Ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah ditemukan berada di sejumlah masjid di daerah, antara lain di Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Karawang hingga Lampung.
Tabloid tersebut memuat artikel yang diduga meyudutkan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga dan digunakan sebagai alat kampanye hitam untuk menyerang pasangan tersebut.
Baca juga: Imam Besar Istiqlal: masjid hati-hati berikan informasiBaca juga: Kemenag terus pantau pergerakan tabloid "Indonesia Barokah"
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019