Gowa, Sulsel (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, membentuk tim psikologi untuk memberikan bantuan pemulihan trauma (trauma healing) bagi anak-anak yang terkena dampak bencana banjir bandang dan longsor.Anak-anak adalah tumpuan kami, harapan kami di Kabupaten Gowa. Kita tidak ingin ada trauma yang membekas, makanya cara ini kami tempuh
"Semua OPD (organisasi perangkat daerah) terlibat karena bencana banjir dan longsor melibatkan semua aspek. Makanya, pemulihan trauma adalah salah satu prioritas agar anak-anak yang menjadi korban bisa ceria kembali," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, di Gowa, Minggu.
Ia mengatakan pemberian pendampingan untuk pemulihan trauma dilakukan oleh dua dinas terkait yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial untuk mendatangkan psikolog.
Bupati menyatakan musibah banjir bandang dan longsor menimbulkan trauma mendalam kepada para korbannya, bukan hanya bagi anak-anak tetapi orang dewasa juga mengalaminya.
Namun dirinya lebih menitikberatkan kepada anak-anak yang menjadi korban banjir dan longsor, apalagi banyaknya warga yang meninggal dan luka-luka semuanya terjadi di depan mata anak-anak.
"Anak-anak adalah tumpuan kami, harapan kami di Kabupaten Gowa. Kita tidak ingin ada trauma yang membekas, makanya cara ini kami tempuh," katanya.
Pada pemulihan trauma yang dilakukan di tempat-tempat pengungsian, Minggu (27/1), terdapat 230 anak yang mengikuti program tersebut dan tersebar di tiga titik yakni di SD Mangasa (150 anak), RPH Tamarunang sekitar (30 anak), dan BTN Bumi Batara Mawang sekitar (50 anak).
Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Anak Dinsos Gowa, Asrianty menyatakan pemulihan trauma dilakukan untuk menghilangkan trauma pada anak terkait bencana. Tidak hanya itu kegiatan ini juga untuk menanamkan kepercayaan diri yang sempat hilang.
"Setelah bencana pasti anak anak trauma untuk balik ke rumah, apalagi dengar hujan sedikit pasti ketakutan, makanya kita adakan ini supaya anakanak bisa menghilangkan traumanya, apalagi kita ada pembelajaran parenting atau mengajarkan anak tanggap bencana," katanya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI) "Sikamaseang" Kabupaten Gowa, psikolog Universutas Negeri Makassar (UNM), Lembaga Indonesia Mengabdi, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dari Kemensos untuk memberikan pembelajaran mengenai pemeulihan trauma pada anak.
"Jadi inilah yang membawa materi terhadap anak-anak, mulai dari berdongeng, bercerita, mewarnai bahkan ada reward yang diberikan supaya anak bisa lebih semnagat lagi mengikuti trauma healing," kata Asrianty.
Dirinya berharap dengan adanya pemulihan trauma tersebut para anak bisa memulihkan psikologinya, kepercayaan dirinya, dan tanggap bencana.
Baca juga: Bupati Gowa liburkan seluruh siswa
Baca juga: Wapres tinjau jembatan putus di Gowa
Baca juga: Kemensos salurkan Rp1,42 miliar bantuan tanggap darurat ke Sulsel
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019