Bangkai dugong atau duyung tersebut ditemukan nelayan bernama Zaini dalam kondisi membusuk.
"Diperkirakan sudah mati 2 atau 3 hari," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Karimun Ruffindy Alamsyah di lokasi penemuan bangkai dugong tersebut.
Menurut Ruffindy, temuan bangkai dugong tersebut baru pertama kali terjadi di Karimun dan kemungkinan terseret arus. "Perairan Karimun juga bukan habitat dugong," katanya.
Di tempat yang sama, koordinator Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang Satker Tanjungpinang Ice Muhammad Rizqan mengatakan, bangkai dugong tersebut berjenis kelamin betina dan mengalami pembusukan tingkat lanjut, terdampar dengan kondisi perut pecah.
Bobot bangkai dugong tersebut, jelas dia, sekitar sekitar 400 kilogram, panjang sekitar 3,4 meter, lingkar badan 187 centimeter, lebar 115 cm dan lebar sirip 23 cm.
"Kami menduga dugong ini terseret arus gelombang musim angin utara," katanya.
Ia mengatakan bangkai dugong tersebut merupakan yang terberat yang pernah ditemukan di Kepulauan Riau. Penemuan bangkai dugong menjadi tontonan warga yang penasaran dengan mamalia langka tersebut.
"Sekilas mirip anjing laut. Tapi setelah saya amati, ?bentuk kepalanya berbeda dengan anjing laut," kata salah seorang warga.
Bangkai dugong tersebut langsung dikubur di lokasi dengan menggunakan alat berat yang dipinjam dari perusahaan setempat.
Mengutip Wikipedia, dugong atau dugon atau duyung adalah sejenis mamalia laut yang merupakan salah satu anggota Sirenia atau lembu laut yang masih bertahan hidup hingga usia 22 sampai 25 tahun.
Duyung bukanlah ikan karena menyusui anaknya dan masih merupakan kerabat?evolusi?dari?gajah. Ia merupakan satu-satunya hewan yang mewakili suku Dugongidae.
Selain itu, ia juga merupakan satu-satunya lembu laut yang bisa ditemukan di kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik walaupun kebanyakan duyung tinggal di kawasan timur Indonesia dan perairan utara Australia.
Baca juga: Pakar kelautan sebut mamalia mati di Riau bukan dugong
Baca juga: Dalam sepekan dua dugong ditemukan mati di Dumai, Riau
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019