Gubernur Kaltim Isran Noor di Samarinda ketika menerima Direktur Polnes Ibayasid bersama panitia penyelenggara di Samarinda, Senin, menyatakan mendukung kegiatan tersebut dan meminta kepada panitia untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Forum Internasional Pendidikan Vokasi, Indutri dan Pemerintah (FIPVIP) ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China.
Isran berharap Polnes Samarinda selaku panitia melakukan persiapan dengan matang dan berkoordinasi serta berkomunikasi dengan berbagai pihak demi kelancaran pelaksanaan acara tersebut.
"Waktunya memang masih panjang sekitar enam bulan lagi, namun Polnes selaku tuan rumah harus mempersiapkan segala sesuatunya, misalnya berapa jumlah yang pasti delegasi dari China yang akan hadir di kegiatan tersebut," kata Isran Noor.
Dia mengingatkan kegiatan ini membawa nama bangsa dan negara Indonesia, sehingga peserta dari luar negari harus terlayani dengan baik.
Kegatan FIPVIP dijadwalkan berlangsung selama tiga hari di Samarinda pada 16-18 Juni 2019.
Direncanakan tamu yang datang ke Kaltim berjumlah 200 orang dari China. Mereka berasal dari 100 institusi perguruan tinggi, industri, termasuk sejumlah pemerintah daerah di China.
Selain itu, kata Ibayasid, perwakilan dari Politeknik Negeri seluruh Indonesia juga akan diundang, termasuk perguruan tinggi lainnya di Kaltim agar dapat berpartisipasi dalam forum internasional pendidikan ini.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut Ibayasid, nantinya juga akan digelar pameran pendidikan, baik untuk siswa-siswa SMK, maupun untuk tingkat mahasiswa.
Baca juga: Menaker sebut 70 persen anggaran dialokasikan untuk pelatihan vokasi
Baca juga: Pemerintah sempurnakan peta jalan pendidikan vokasi
Pewarta: Arumanto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019