Sigi, Sulteng 31/1 (ANTARA News) - Sejumlah sekolah yang rusak akibat bencana alam gempa bumi di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah sudah mulai dibangun kembali untuk kelangsungan kegiatan belajar-mengajar di daerah itu.Kita juga membangun MCK (mandi, cuci,kakus) di sekolah-sekolah yang terdampak bencana alam gempa bumi dan likuifaksi
"Sekolah rusak yang sudah mulai dibangun lagi antara lain SD Negeri 1 di Desa Lolu dan SD Negeri 2 Mpanau di Desa Mpanau, Kecamatan Sigibiromaru di Kabupaten Sigi. Pembangunnnya sedang berjalan," kata Wakil Bupati Sigi, Paulina di Sigi, Kamis.
Ia mengatakan anggaran untuk pembangunan SD Negeri 2 bersumber dari bantuan Pemerintah Kota Cilegon, PMI Kota Tangerang, PMI Provinsi Sulteng, PMI Sigi dan PT Krakatau Posco.
Namun untuk sementara ini, kata dia, para siwa belajar di tenda dan juga ruang kelas darurat yang dibangun menggunakan konstruksi baja ringan.
Dia mengatakan untuk sekolah-sekolah yang rusak, tetap diupayakan dibangun sekolah darurat dari tenda maupun baja ringan agar kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan.
Pemerintah, kata Paulina, pasti membangun seluruh sekolah yang rusak, tetapi tentu butuh waktu dan dana yang cukup besar.
Dia mengaku hingga kini masih banyak siswa yang terpaksa belajar sementara di tenda-tenda dan sekolah darurat dengan kondisi cukup memprihatinkan karena tidak dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pendukung yang memadai.
"Kita juga membangun MCK (mandi, cuci,kakus) di sekolah-sekolah yang terdampak bencana alam gempa bumi dan likuifaksi," ujarnya.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi menyebutkan dampak dari gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di Provinsi Sulteng, termasuk Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong tercatat ada 114 unit sekolah di Kabupaten Sigi mengalami rusak berat.
Ratusan unit sekolah yang rusak akibat bencana alam tersebut tersebar di 13 dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi. Sedikitnya ada lima wilayah di Sigi yang terdampak parah bencana alam yakni Kecamatan Sigibiromaru, Dolo, Tanambulava, Kulawi dan Lindu.
Kecamatan Kulawi dan Lindu hingga kini masih sulit akses kendaraan karena badan jalan dari Desa Salua sampai Sadaunta terdapat banyak titik longsor.
Bahkan untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, pemerintah kabupaten untuk sementara ini memberlakukan sistem buka-tutup jalan di kawasan itu.
Baca juga: Tenda Unicef untuk sekolah rusak di Sigi didistribusikan
Baca juga: Sekolah rusak, semua siswa di Lindu, Sigi masih diliburkan
Pewarta: Anas Masa
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019