Badan PBB tersebut juga mengatakan hipotermia merupakan penyebab utama kematian anak-anak itu.
WHO meminta akses bebas hambatan ke kamp al-Hol, dengan mengatakan situasi di kamp tersebut menjadi "kritis" bagi 33.000 orang yang hidup dalam kondisi sangat ekstrem pada musim dingin tanpa tenda, selimut ataupun penghangat. Banyak yang berjalan selama beberapa hari setelah meninggalkan kekerasan di Deir al-Zor, demikian Reuters melaporkan.
Baca juga: PBB: 7.000 lebih anak menjadi korban konflik di Suriah
Baca juga: UNHCR katakan tidak dorong pengungsi Suriah pulang dari Lebanon
"Banyak pendatang baru yang menderita kekurangan gizi dan kelelahan setelah bertahun-tahun hidup dalam kemiskinan di bawah kendali Negara Islam Irak dan Levant (ISIL)... Akses kemanusiaan ke kamp dan jalan-jalan di sekitarnya terhambat oleh masalah birokrasi dan keamanan," kata WHO dalam satu pernyataan.
Redaktur: Asri Mayang Sari/Tia Mutiasari
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019