• Beranda
  • Berita
  • Biak menjadi yang tertinggi penderita DBD di Provinsi Papua

Biak menjadi yang tertinggi penderita DBD di Provinsi Papua

1 Februari 2019 21:42 WIB
Biak menjadi yang tertinggi penderita DBD di Provinsi Papua
Warga menunggu antrean saat berobat di Puskesmas Ayam di kampung Bayiwpinam, Distrik Akat, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (26/1/2018). Menurut catatan puskesmas bulan Oktober 2017 hingga Januari 2018 tercatat sebanyak 34 pasien rawat jalan karena menderita campak. (ANTARA/M Agung Rajasa)

Selain Biak, kabupaten lain yang jumlah penderita DBD-nya meningkat, yakni Kabupaten Merauke 14 orang dan Kabupaten Asmat 10 orang

Jayapura, (ANTARA News) - Penderita demam berdarah dengue (DBD)di Biak, tercatat tertinggi di Provinsi Papua, yakni sebanyak 25 penderita dan dua orang di antaranya meninggal dunia.

Biak adalah Ibu Kota Kabupaten Biak Numfor.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Papua, dr Aaron Rumainum kepada Antara di Jayapura, Jumat mengatakan selain Biak, kabupaten lain yang jumlah penderita DBD-nya meningkat, yakni Kabupaten Merauke 14 orang dan Kabupaten Asmat 10 orang.

Kabupaten Boven Digul sebanyak 16 kasus dan Kabupaten Nabire tiga kasus serta Kota Jayapura masih tercatat dua orang dan ini patut dicurigakan.

"Kami berharap Dinas Kesehatan kabupaten dan kota segera tanggap dan melakukan pencegahan sesuai prosedur yakni 3 M yaitu menguras, mengubur barang bekas yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk, dan menutup rapat tempat penampungan air," kata Rumainum.

Ia mengatakan, selain melakukan 3 M, warga juga diminta senantiasa membersihkan bak mandi, gunakan kasa nyamuk, tidak menumpuk atau menggantung pakaian (baju) terlalu lama.

Selain itu, ujarnya harus dilakukan pengasapan atau fogging di kawasan yang dianggap rawan dan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti penyebaran nyamuk yang beroperasi sepanjang siang.

Jumlah penderita DBD dikhawatirkan bisa terus bertambah bila tidak segera diatasi mengingat saat ini musim hujan, demikian Aaron Rumainum.

Baca juga: Sejumlah kabupaten/kota di Papua diserang demam berdarah

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019