Di Kampung Rado, Distrik Wasior, banjir menggenangi puluhan rumah warga kompleks hunian tetap (huntap). Di kompleks warga korban banjir bandang Wasior 2010 ini genangan air setinggi lutut orang dewasa.
Beberapa rumah dekat sungai ketinggian mencapai 1 meter sehingga warga diungsikan ke gedung gereja setempat yang berada di lokasi lebih tinggi. Air mulai menggenani rumah warga pada sekitar pukul 20.30 WIT.
Banjir datang akibat meluapnya Sungai Kuras dan Mambonok di dekat Kampung Rado setelah hujan lebat yang turun sejak Sabtu sore.
"Tadi sesuai permintaan dari kepala kampung, saya sudah laporkan ke BPBD untuk segera turun evakuasi. Tadi dari kepolisian dan TNI serta Basarnas sudah bergerak ke Rado untuk membantu warga," kata Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani, Sabtu malam.
Selain di Rado, wilayah Sanduai, Sepui dan Waskam di dekat pusat Kota Wasior juga tergenang. Jalan raya di wilayah tersebut tertutup air luapan sungai.
"Di Kali Sanduai dan Kali Anggris airnya deras sekali. Sekarang ini hujan lebat lagi, jadi kita minta warga untuk tetap waspada," ujar Alex.
Meskipun masih dalam skala kecil, banjir yang terjadi membuat warga panik. Trauma akibat banjir bandang dasyhat pada 2010 dan 2013 membuat warga dilanda rasa khawatir akan terjadi bencana serupa.
"Hampir satu bulan ini di Wasior setiap hari selalu hujan dan angin terus jadi warga selalu waswas," pungkas Alex.
Baca juga: Bupati Wondama minta warga waspadai banjir bandang
Baca juga: Banjir landa Kabupaten Keerom, Papua
Baca juga: Warga Teluk Wondama-Papua Barat panik sungai meluap
Pewarta: Toyiban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019