• Beranda
  • Berita
  • Layanan pendeteksi dini kanker "Molecular diagnostic" telah tersedia di Indonesia

Layanan pendeteksi dini kanker "Molecular diagnostic" telah tersedia di Indonesia

4 Februari 2019 19:23 WIB
Layanan pendeteksi dini kanker "Molecular diagnostic" telah tersedia di Indonesia
Aksi Hair for Hope yang dihelat di Avenue of The Stars, Lippo Mall Kemang, Sabtu (2/2/2019). (Istimewa)

Jakarta,  (ANTARA News) - Layanan pendeteksi dini kanker "molecular diagnostic" telah tersedia di Indonesia sebagai salah satu upaya agar pasien kanker mendapat upaya pengobatan terbaik yang lebih efektif.

CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan layanan Molecular Diagnostic bagi pasien kanker memungkinkan jenis mutasi sel kanker yang diderita pasien dapat diketahui lebih dini.

"Layanan ini juga menentukan jenis pengobatan yang paling efektif untuk jenis kanker tertentu," katanya.

Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, "personalized medicine" atau pengobatan personal menjadi tren dalam tata laksana kanker.
Pada pengobatan personal ini, kata dia, jenis tata laksana yang akan diterima pasien akan diuji terlebih dahulu lewat laboratorium.

"Opsi untuk pengobatan kanker kan ada beberapa, bisa operasi, kemoterapi, radioterapi. Nah, mana yang terbaik untuk pasien ? Apakah harus coba semuanya dulu baru tahu, kan tidak. Jadi memang ada pengujian terlebih dulu untuk menentukan metode apa yang terbaik untuk pasien tersebut dan mutasi sel kankernya seperti apa," ujar dia.

Namun dengan "moleculer diagnostic" maka jenis mutasi sel kanker dapat diketahui sehingga dapat ditentukan jenis pengobatan yang dianggap paling efektif.

Layanan tersebut, Caroline menambahkan, telah tersedia di pusat layanan Kanker Siloam, yakni MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.

"Pengobatan personal ini tidak sama semuanya. Ada pasien yang dikemoterapi berhasil, ada juga yang tidak berhasil. Dengan pemeriksaan Molecular

Diagnostic, bisa ditentukan pengobatan yang lebih tajam dan efektif disesuaikan dengan tipe sel kankernya, jenis kelamin, dan usianya," imbuh dia.


Baca juga: Indonesia kini punya terapi baru pengobatan kanker paru
Baca juga: Metode pengobatan kanker prostat tanpa bedah diujicoba

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019