• Beranda
  • Berita
  • Longsor di Bengkayang tutup badan jalan ke perbatasan RI-Malaysia

Longsor di Bengkayang tutup badan jalan ke perbatasan RI-Malaysia

6 Februari 2019 15:58 WIB
Longsor di Bengkayang tutup badan jalan ke perbatasan RI-Malaysia
Arsip Foto - Warga mellintas di sekitar lokasi tanah longsor di Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (1/2/2019). Sebagian akses jalan yang terputus akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada (22/1/2019) di Gowa kini mulai dapat dilewati warga. (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

Badan jalan yang terdampak longsor tepatnya di perbatasan antar Kecamatan Lumar dan Kecamatan Ledo,

Pontianak (ANTARA News) - Tanah longsor yang kembali terjadi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menutup sejumlah titik badan jalan lintas negara menuju wilayah perbatasan RI - Malaysia.

"Badan jalan yang terdampak longsor tepatnya di perbatasan antar Kecamatan Lumar dan Kecamatan Ledo. Musibah itu terjadi pada sore kemarin dan tidak memakan korban jiwa," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bengkayang, Nine Frederik saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa longsor yang terjadi pada Selasa (5/2) disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi.

"Terdapat sekitar delapan titik longsor yang menutup badan jalan. Akibat longsor tersebut, sebagian ruas badan jalan tertutup tanah, sehingga menyebabkan pengedara harus berhati-hati saat melewati jalur tersebut," kata dia.

Ia menyebutkan pascalongsor, Rabu pagi (6/2) warga setempat berupaya membersihkan tanah dan puing-puing kayu, serta bambu dengan alat seadanya.

Dia mengatakan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat pihaknya langsung turun ke lapangan dengan membawa peralatan seadanya untuk membersihkan tanah yang menutupi badan jalan tersebut.

"Begitu kita mendapatkan laporan dari warga kita langsung turun, bawa cangkul. Kita memang kerja manual. Awal Januari hingga Februari hujan cukup tinggi hampir terjadi di seluruh kecamatan dan rawan terjadi longsor. Kita tetap meminta kepada warga waspada dan berhati-hati melintasi jalan tersebut," ujarnya.

Menurut dia, jalur lintas negara yang rawan longsor mulai dari Kecamatan Teriak hingga menuju perbatasan Kecamatan Jagoi Babang, termasuk juga jalan provinsi ke arah Singkawang.

"Beberapa titik tersebut rawan longsor karena daerah yang terdapat tebing," kata dia.

Sementara itu, warga setempat, Hartono meminta agar pemerintah dan dinas terkait untuk mengantisipasi titik-titik rawan longsor.

"Apalagi bulan-bulan ini curah hujan yang tidak menentu dan tinggi. Ini perlu perhatian pemerintah," kata dia.

Baca juga: Masyarakat daerah rawan longsor diimbau giatkan ronda
Baca juga: BNPB: Pertegas larangan tanam sayuran di lahan miring

Pewarta: Dedi
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019