"Kami mengimbau masyarakat di daerah rawan longsor untuk selalu siap siaga menghadapi bencana, salah satunya dengan menggiatkan kembali ronda malam untuk meminimalkan jumlah korban," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana di Semarang, Senin.
Ia mengharapkan dengan menggiatkan ronda malam di setiap RT yang berada di daerah rawan longsor bisa mengetahui dan mendeteksi dini terjadinya tanah longsor.
Ia menyebutkan tanah longsor sering terjadi pada malam hari sehingga menimbulkan korban jiwa cukup banyak.
"Pada saat terjadi bencana tanah longsor malam, itu yang paling fatal. Saya khawatir pada tidur nyenyak tidak ada yang jaga ronda," ujarnya. Oleh karena itu, lanjut dia, ronda yang merupakan salah satu bentuk kearifan lokal itu perlu digiatkan lagi.
"Saya yakin pada saat terjadi longsor besar didahului dengan suara gemuruh sehingga secara cepat masyarakat dipanggil melalui kentongan itu," katanya.
Sarwa mengatakan daerah di Jateng yang rawan bencana tanah longsor antara lain Kabupaten Wonosobo, Purworejo, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, Pemalang, Kudus, Karanganyar, dan Brebes.
Selain mengimbau masyarakat menggiatkan ronda malam, BPBD Jateng bersama pihak terkait juga telah memasang puluhan alat peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana dan jumlah korbannya.*
Baca juga: Tanah longsor landa Kabupaten Jepara Jateng
Baca juga: Sembilan kereta api Jateng harus memutar karena longsor
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019