• Beranda
  • Berita
  • Diguyur hujan lebat, puluhan rumah warga Bengkayang-Kalbar terendam banjir

Diguyur hujan lebat, puluhan rumah warga Bengkayang-Kalbar terendam banjir

6 Februari 2019 17:59 WIB
Diguyur hujan lebat, puluhan rumah warga Bengkayang-Kalbar terendam banjir
Jembatan Ambruk Diterjang Banjir Bandang Sejumlah warga menyaksikan Jembatan Lumar yang ambruk sebagian di Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Sabtu (20/2). Jembatan Lumar yang menjadi jalur lintasan utama menuju daerah perbatasan Indonesia-Malaysia yaitu Sanggau Ledo, Seluas dan Jagoi Babang tersebut, ambruk sebagian akibat diterjang banjir bandang pada Jumat (19/2) malam. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww/16.

Air yang merendam jalan dan rumah warga sebenarnya sejak sepekan lalu. Hari ini sejak subuh mulai naik lagi. Hal itu karena hujan yang terus mengguyur

Pontianak, (ANTARA News) - Cuaca buruk yang ditandai dengan hujan lebat terus-menerus mengakibatkan puluhan rumah warga Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terendam banjir.

"Air yang merendam jalan dan rumah warga sebenarnya sejak sepekan lalu. Hari ini sejak subuh mulai naik lagi. Hal itu karena hujan yang terus mengguyur," ujar Indra, salah seorang warga Desa Lesabela, Kecamatan Ledo saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Ia menjelaskan air yang menyebabkan banjir juga datang dari hulu sungai, sehingga kondisi banjir menjadi lebih tinggi.

"Air datang tiba-tiba dari hulu dan ini perlu diantisipasi. Kami butuh perhatian pemerintah daerah," kata dia.

Sementara warga lainnya, Juraida berharap Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui BPBD segera memberikan bantuan, terutama perahu atau sampan untuk menyeberang ke rumah dari pasar.

 "Mau tidak mau sementara ini kami menggunakan rakit buatan sebab ada sekitar 300 meter lokasi yang mulai tergenang," kata dia.

Sebelumnya pada 31 Januari 2019 sekitar pukul 19.30 WIB, terjadi musibah tanah longsor di Desa Sungkung II, Kecamatan Siding akibat hujan deras. Kejadian tersebut menelan korban jiwa sebanyak tiga orang dan beberapa warga luka-luka serta belasan rumah rusak parah.

Dengan bencana tanah longsor tersebut hingga kini bantuan baik dari pemerintah maupun warga yang ada di Kalbar terus mengalir. Kejadian tersebut terus menjadi perhatian pemerintah daerah.

Selanjutnya pada Selasa, 5 Februari 2019, kembali terjadi longsor di delapan titik di pinggir jalan dan bahkan ada menutup sejumlah titik badan jalan lintas negara menuju wilayah perbatasan RI - Malaysia.

Pada kejadian longsor yang menutup badan jalan tersebut, hingga kini tidak ada laporan yang memakan korban. Untuk pembersihan longsor juga melibatkan pemerintah daerah dan warga di sekitar.

Baca juga: 320 rumah warga Bengkayang Kalbar kebanjiran

Baca juga: Transportasi Landak-Bengkayang lumpuh karena banjir

Pewarta: Dedi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019