Selain untuk promosi, acara yang bertajuk "Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019" ini bertujuan untuk menghimpun dana guna menguatkan MPIG Tenun Ikat Sikka agar dapat memberikan pelayanan kepada para penenun dan pelaku kreatif sehingga bisa memastikan keberlanjutan usaha, pelestarian, dan regenerasi penenun.
"Acara ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain dan selendang Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion yang terbuat dari bahan Tenun Sikka," ujar Dollaris Riauaty, Ketua Penyelenggara dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Acara tersebut akan dihadiri oleh 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari kabupaten Sikka. Selain itu, ada juga produk fashion dari delapan rumah desain seperti Batik Tenun Njonjah Poenja, LeVico, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli dan Ita Selaras.
Baca juga: Tenun ikat Sumba Timur produk andalan Kemendes PDTT
Baca juga: Kisah tenun Watubo di Paviliun Indonesia
Selama tiga hari, pencinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
"Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019" didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pemerintah Provinsi NTT, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata, Pemerintah Swiss melalui Proyek Indonesian-Swiss Intellectual Property (ISIP), dan Ford Foundation. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan World Intellectual Property Day yang diadakan setiap tahun pada tanggal 26 April.
Tenun Ikat Sikka sendiri merupakan karya seni budaya kain tradisional Indonesia yang bernilai tinggi yang berasal dari wilayah kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tenun ini merupakan tenun ikat pertama di Indonesia yang memperoleh perlindungan hukum kekayaan intelektual melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat ID G 000000056.
Baca juga: Sumba memikat dengan tenun ikat
Baca juga: Tenun ikat Kediri tampil di Jakarta Fashion Week
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019