"Dari 93 rumah itu, di antaranya empat rumah rusak berat dan roboh total hingga rata dengan tanah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Kamis.
Beruntung, pergerakan tanah itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Masyarakat yang terdampak bencana itu hanya empat kepala keluarga yang mengungsi ke rumah kerabatnya yaitu keluarga Ikah, Pudin, Nengsih dan Nuryani. Rumah mereka mengalami rusak berat dan roboh total hingga rata dengan tanah.
Saat ini, BPBD melakukan identifikasi dan pemetaan guna mengetahui pergerakan tanah tersebut. Lokasi bencana pergerakan tanah itu berada di kemiringan.
BPBD mengintruksikan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam, terutama saat curah hujan tinggi.
"Kami mengimbau warga jika hujan tinggi, sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Menurut dia, selain 93 rumah warga yang terkena bencana, ada juga satu mushala dan jalan poros desa yang mengalami retak-retak.
BPBD sudah menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak pergerakan tanah itu.
Untuk jangka panjang, pihaknya akan melaporkan kepada Bupati Lebak, apakah perlu dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman longsor.
Baca juga: Pemkab lakukan kajian potensi tanah longsor Bukit Menoreh
Baca juga: Ratusan rumah di Kuningan rusak akibat pergerakan tanah dan longsor
Baca juga: 22 keluarga mengungsi akibat tanah bergerak di Wonosobo
Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019