Apple hadiahi bocah penemu bug FaceTime

8 Februari 2019 11:45 WIB
Apple hadiahi bocah penemu bug FaceTime
Logo Apple di satu toko Apple di Munich, Jerman (27/1/2016). ( REUTERS/Michaela Rehle )

Jakarta (ANTARA News) - Apple baru-baru ini diterpa bug di grup FaceTime yang akan menyala meski pun panggilan tidak diangkat, berkat temuan seorang anak lelaki berusia 14 tahun.

Mengutip laman The Verge, Apple memberikan kompensasi dan hadiah tambahan untuk Grant Thompson, murid Catalina Foothills, tapi, tidak disebutkan berapa jumlah uang yang mereka hadiahkan ke remaja tersebut. Hadiah tambahan dari Apple berupa biaya sekolah untuk Grant.

Bug tersebut pertama kali dilaporkan oleh Michele Thompson karena anaknya, Grant, menemukan pengguna bisa menambahkan diri ke panggilan grup FaceTime dan memaksa penerima untuk mengangkat panggilan tersebut.

Apple memang memberikan hadiah untuk orang-orang yang menemukan bug di perangkat mereka, biasanya sekitar 200.000 dolar jika peneliti keamanan siber menemukan bug dan melaporkannya. Tapi, menurut laman The Verge, banyak orang yang merasa bug di Apple lebih bernilai jika dijual dibandingkan dilaporkan.

Beberapa waktu lalu, seorang peneliti menemukan celah keamanan di macOS, namun, dia enggan melaporkannya ke Apple kecuali perusahaan tersebut mau membayar. Apple memang hanya membayar untuk temuan bug di perangkat iOS, bukan macOS.

Terkait celah keamanan di FaceTime, Apple menyatakan sudah memperbaikinya melalui pembaruan iOS 12.1.4.

"Mengenai bug yang dilaporkan, tim kami melakukan audit keamanan secara menyeluruh untuk layanan FaceTime dan memberi pembaruan ke aplikasi dan server Facetime untuk memperbaiki keamanan," kata Apple.

Perbaikan ini termasuk kerentanan yang sebelumnya tidak ada laporan, di fitur Live Photos di FaceTime.

Apple memblokir fitur Live Photos di FaceTime untuk pengguna yang belum memperbarui sistem operasi.


Baca juga: FaceTime Apple kena bug, begini cara Taylor Swift amankan data digital

Baca juga: Apple matikan sementara FaceTime karena bug

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019