Proyeksi tersebut menurut Gubenur BI Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat, berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan pada pekan pertama Februari 2019.
Jika perkiraan BI itu benar, maka inflasi secara tahun ke tahun untuk Februari 2019 adalah sebesar 2,72 persen (yoy), atau berada di rentang bawah sasaran inflasi tahunan yakni 2,5-4,5 persen (yoy) atau 3,5 persen plus minus satu persen.
"Mengenai inflasi berdasarkan survei pemantauan harga minggu pertama bulan Februari, kami perkirakan pada bulan Februari ini inflasinya adalah 0,07 persen dan year on year sebesar 2,72 persen," kata Perry.
Perry meyakini hingga akhir Februari 2019, inflasi akan jauh lebih rendah dibanding Januari 2019 karena harga barang yang terkendali. Pada Januari 2019, terjadi inflasi sebesar 0,32 persen (mtm).
"Ini sekaligus mengonfirmasi perkiraan kami bahwa inflasi akhir tahun ini akan lebih rendah dari titik tengah sasaran inflasi 3,5 persen," kata Perry.
Baca juga: Tiga langkah strategis pemerintah-BI jaga inflasi
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga pada Januari 2019 terjadi inflasi 0,32 persen (mtm) atau 2,82 persen (yoy). Beberapa komoditas yang dominan memberi sumbangan inflasi, seperti ikan segar sebanyak 0,06 persen, beras sebesar 0,04 persen, tomat 0,03 persen, dan bawang merah 0,02 persen.
Baca juga: KEIN apresiasi inflasi awal tahun yang rendah
Baca juga: Darmin sambut baik pencapaian inflasi Januari 2019
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019