"Temuan kasus, khususnya pada bayi, masih tetap ada sehingga ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Terutama untuk faktor pencegahannya," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Sabtu, mengenai pekerjaan rumah pemerintah setelah kasus stunting terus menurun dalam tiga tahun terakhir.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, sepanjang 2018 sebanyak 21 persen bayi dari total 3.585 kelahiran masuk dalam kategori stunting, yang antara lain ditandai dengan panjang lahir kurang dari 48 centimeter dan berat badan lahir rendah.
Agus mengatakan faktor utama yang menyebabkan bayi lahir dengan panjang dan berat badan di bawah normal adalah asupan gizi dan kondisi kesehatan ibu hamil yang tidak terjaga.
"Oleh karena itu, kami akan melakukan upaya lebih kuat untuk mendorong agar ibu hamil memperhatikan kondisi kesehatannya," katanya.
Pemerintah kota dalam hal ini antara lain menjalankan program pelayanan antenatal terpadu, yaitu pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara rutin, tuntas dan terstandar.
Dalam program tersebut, ibu hamil minimal diminta melakukan empat kali pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan memenuhi kebutuhan gizi untuk memastikan kehamilan terpantau dan bayi tumbuh sehat.
Pelaksanaan program itu melibatkan bidan praktik, dokter, dokter spesialis, klinik, puskesmas hingga rumah sakit.
"Kami juga menekankan pada program rujukan, jika ada ibu hamil yang mengalami masalah, maka harus segera ditangani," katanya.
Ibu hamil yang kehamilannya berisiko, ia melanjutkan, akan didata dengan cermat sehingga jika terjadi kondisi kegawatdaruratan maka penanganan bisa dilakukan secara cepat guna menghindari risiko yang lebih besar bagi ibu maupun bayinya.
"Selain menjaga asupan gizi ibu hamil, kondisi kesehatan bayi yang sudah dilahirkan juga harus terjaga, yaitu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan tetap menjaga asupan gizi setelahnya," katanya.
Baca juga:
Pakar: stunting bukan karena gen tapi faktor lingkungan
Pemerintah perluas wilayah prioritas penanganan stunting
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019