"Tim BKSDA Aceh terus berupaya menggiringkan kawanan gajah liar itu dari pemukiman warga," kata Kepala Conservation Response Unit (CRU) Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan, Syahrul Rizal saat dihubungi dari Banda Aceh, Minggu.
Menurut dia, kawanan gajah itu keseluruhan berjumlah 32 ekor dan sejak lima hari yang lalu merusak kebun warga di Gampong Negeri Antara, Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
"Gajah liar tersebut sudah berada di belakang rumah warga di Gampong Negeri Antara dan Singah Mulo. Agak sulit digiring kawanan gajah liar itu karena ada anaknya juga," ujar Syahrul.
CRU DAS Peusangan dari BKSDA Aceh membawahi wilayah Kabupaten Bener Meriah, Gayo Lues dan Bireuen, sebutnya akan terus mengiring kawanan gajah itu ke kawasan sungai Peusangan dan hutan lindung.
Seorang warga Gampong Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Ismail mengaku, kawanan gajah liar tersebut merusak belasan hektar kebun warga dan belum ada upaya pencengahan dari pemerintah setempat.
"Keseluruhan ada 32 ekor gajah liar dan telah merusak belasan hektar kebun warga di Gampong Negeri Antara," ujarnya.
Kawanan gajah liar sumatera itu merusak belasan hektare lahan pertanian warga meliputi, duren, pinang, pisang hingga tanaman palawija lainnya.
"Konflik gajah ini sangat merugikan petani dan kami berharap pemerintah serius menangani konflik gajah," ucap warga Gampong Negeri Antara.
Baca juga: 32 gajah liar rusak belasan hektare kebun warga di Aceh
Baca juga: Gajah masuk perkampungan rusak tiga rumah
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019