• Beranda
  • Berita
  • Kementerian PUPR bantu penanganan darurat tanggul rusak

Kementerian PUPR bantu penanganan darurat tanggul rusak

11 Februari 2019 16:43 WIB
Kementerian PUPR bantu penanganan darurat tanggul rusak
Kendaraan rusak tertimpa reruntuhan akibat banjir bandang di Komplek Jati Endah Regency, Pasir Jati, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/2/2019). Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul penahan air sungai saat hujan deras pada Sabtu (9/2) malam tersebut menyebabkan sekitar tujuh rumah rusak berat dan tiga orang meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum membantu penanganan darurat terhadap tanggul sungai yang rusak yang juga mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang, Jawa Barat.

Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin, menyatakan, pihaknya bergerak cepat untuk membantu penanganan darurat terhadap tanggul sungai yang rusak dengan melakukan mobilisasi 1.500 karung pasir dan 40 lembar bronjong dan sudah berada dilokasi.

Di samping mengirimkan bahan banjiran, ujar dia, BBWS Citarum juga mengirimkan "loader" dan truk sampah untuk membersihkan lumpur yang masuk ke jalan lingkungan.

Bob memaparkan bahwa penanganan darurat dilakukan dengan tahapan pembersihan jalan menuju komplek permukiman yang tertimbun lumpur dan sampah.

Selanjutnya kendaraan pengangkut material bisa masuk ke lokasi tanggul yang jebol. Pekerjaan pembersihan sudah dilakukan pada Minggu (10/2) pagi.

Setelah pembersihan selesai, maka akan dilanjutkan dengan pemasangan karung pasir dan bronjong yang ditargetkan selesai dalam jangka waktu empat hari mendatang.

Peristiwa banjir terjadi di Bandung Timur pada hari Sabtu, 9 Februari 2019 sekitar pukul 22.00 WIB. Salah satu lokasi yang terdampak banjir adalah di Jatiendah, akibat jebolnya tanggul Sungai Cisaranten Kulon atau dikenal warga sebagai Sungai Pasir Jati yang berfungsi sebagai saluran pembuangan atau drainase permukiman.

Tanggul yang jebol sepanjang 12 meter dengan tinggi 3 meter dibangun oleh pengembang perumahan merupakan konstruksi pasangan batu sederhana dan telah berumur cukup lama.

Sungai Cisaranten Kulon memiliki lebar 1,5 meter, merupakan Sungai Orde 4 yang merupakan anak Sungai Orde 3 yakni Sungai Cinambo yang merupakan cabang Sungai Orde 2 yakni Sungai Cikeruh dan akhirnya menjadi cabang Sungai Citarum sebagai Orde 1.

Sebagaimana diwartakan, sebanyak tiga orang warga tewas akibat diterjang banjir bandang yang terjadi di Komplek Pasir Jatienda, Dusun Pasir Jati RT 04/RW 06, Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (9/2) malam.

Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu menyebutkan ketiga orang warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Kabupaten Bandung tersebut Firdasari (35), Nuraini (25) dan Rauvan (17 bulan).

Selain itu, lanjut Budi, sebanyak tiga orang juga mengalami luka-luka akibat kejadian bencana alam ini yakni Kiki (12) mengalami luka berat, Nisa (14) mengalami luka ringan dan Ajay (45) mengalami luka ringan. Budi menjelaskan banjir di lokasi tersebut terjadi pada hari Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Banjir tersebut, lanjut dia, diakibatkan intensitas hujan deras, sehingga sungai di kawasan Jatiendah meluap sehingga tak bisa menampung debit air sungai tersebut. Banjir juga telah mengakibatkan dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.

Baca juga: 350 rumah warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung
Baca juga: Sebagian warga Kabupaten Bandung masih bertahan di pengungsian meski banjir surut


 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019