Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin, menyatakan, pihaknya bergerak cepat untuk membantu penanganan darurat terhadap tanggul sungai yang rusak dengan melakukan mobilisasi 1.500 karung pasir dan 40 lembar bronjong dan sudah berada dilokasi.
Di samping mengirimkan bahan banjiran, ujar dia, BBWS Citarum juga mengirimkan "loader" dan truk sampah untuk membersihkan lumpur yang masuk ke jalan lingkungan.
Bob memaparkan bahwa penanganan darurat dilakukan dengan tahapan pembersihan jalan menuju komplek permukiman yang tertimbun lumpur dan sampah.
Selanjutnya kendaraan pengangkut material bisa masuk ke lokasi tanggul yang jebol. Pekerjaan pembersihan sudah dilakukan pada Minggu (10/2) pagi.
Setelah pembersihan selesai, maka akan dilanjutkan dengan pemasangan karung pasir dan bronjong yang ditargetkan selesai dalam jangka waktu empat hari mendatang.
Peristiwa banjir terjadi di Bandung Timur pada hari Sabtu, 9 Februari 2019 sekitar pukul 22.00 WIB. Salah satu lokasi yang terdampak banjir adalah di Jatiendah, akibat jebolnya tanggul Sungai Cisaranten Kulon atau dikenal warga sebagai Sungai Pasir Jati yang berfungsi sebagai saluran pembuangan atau drainase permukiman.
Tanggul yang jebol sepanjang 12 meter dengan tinggi 3 meter dibangun oleh pengembang perumahan merupakan konstruksi pasangan batu sederhana dan telah berumur cukup lama.
Sungai Cisaranten Kulon memiliki lebar 1,5 meter, merupakan Sungai Orde 4 yang merupakan anak Sungai Orde 3 yakni Sungai Cinambo yang merupakan cabang Sungai Orde 2 yakni Sungai Cikeruh dan akhirnya menjadi cabang Sungai Citarum sebagai Orde 1.
Sebagaimana diwartakan, sebanyak tiga orang warga tewas akibat diterjang banjir bandang yang terjadi di Komplek Pasir Jatienda, Dusun Pasir Jati RT 04/RW 06, Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (9/2) malam.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu menyebutkan ketiga orang warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Kabupaten Bandung tersebut Firdasari (35), Nuraini (25) dan Rauvan (17 bulan).
Selain itu, lanjut Budi, sebanyak tiga orang juga mengalami luka-luka akibat kejadian bencana alam ini yakni Kiki (12) mengalami luka berat, Nisa (14) mengalami luka ringan dan Ajay (45) mengalami luka ringan. Budi menjelaskan banjir di lokasi tersebut terjadi pada hari Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Banjir tersebut, lanjut dia, diakibatkan intensitas hujan deras, sehingga sungai di kawasan Jatiendah meluap sehingga tak bisa menampung debit air sungai tersebut. Banjir juga telah mengakibatkan dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.
Baca juga: 350 rumah warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung
Baca juga: Sebagian warga Kabupaten Bandung masih bertahan di pengungsian meski banjir surut
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019