Kemendikbud tingkatkan kompetensi guru SMK

12 Februari 2019 19:47 WIB
Kemendikbud tingkatkan kompetensi guru SMK
Sejumlah siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Rajasa mengoperasikan mesin bubut di pelatihan melukis diatas kain di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT), Surabaya, Jatim, Kamis (16/2). Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim menargetkan akan melatih guru dan siswa SMK negeri dan swasta diseluruh Jatim sebanyak 13.880 orang yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dan potensi guru dan siswa dalam menciptakan manusia yang produktif. (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)

Kami terus meningkatkan kompetensi guru SMK, salah satunya dengan bekerja sama dengan industri

Depok (ANTARA News) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Supriano mengatakan pihaknya terus meningkatkan kompetensi guru Sekolah Menengah Kejuruan.
    
"Kami terus meningkatkan kompetensi guru SMK, salah satunya dengan bekerja sama dengan industri," ujar Supriano disela-sela Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Depok, Jawa Barat, Selasa.
   
Supriano menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan beberapa perusahaan diantaranya seperti Astra. Dengan bekerja sama dengan industri maka kompetensi guru-guru SMK akan mengalami peningkatan. Sehingga lulusan SMK diharapkan terserap dunia industri.
   
Salah satu solusi guru produktif tersebut yakni dengan melakukan perekrutan untuk guru SMK. Untuk guru lainnya, Supriano mengakui adanya kekurangan tenaga guru.
   
Adapun jumlah guru di seluruh Indonesia berjumlah 3,01 juta guruSedangkan di Sekolah Negeri terdapat 2,1 juta guru dan sebanyak 735.825 guru yang berstatus honorer.

Sebelumnya, dalam arahan saat membuka  Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus meningkatkan pendidikan vokasi.    

Presiden juga meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk memperbanyak guru produktif dibandingkan guru normatif. Menurut Jokowi, saat ini persentase jumlah guru terampil baru sekitar 35 persen, dibanding guru normatif sebesar 65 persen.
   
Jokowi juga menekankan pentingnya penambahan jumlah guru terampil harus dilakukan agar sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Mendikbud : PPPK untuk isi kekurangan guru produktif
Baca juga: Kemendikbud-BNSP kerja sama sertifikasi keahlian guru

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019