Selain Rektor UI Prof. Muhammad Anis dan Direktur RSUI Dr. dr. Julianto Witjaksono, peresmian RSUI ini dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E.Ishii Masafumi, dan Chief representatives JICA Indonesia Mr. Yamanaka Sinichi.
Sebelumnya, RSUI telah beroperasi terbatas bagi sivitas akademika UI dan para staf di lingkungan UI sejak 22 November 2018 dan dibuka untuk masyarakat umum pada 16 Januari 2019.
RSUI merupakan RS Perguruan Tinggi Negeri pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang bangun sebagai fasilitas pelayanan kesehatan satu atap (One Stop Health Services), mulai dari pelayanan primer, sekunder hingga pelayanan unggulan.
Layanan RSUI antara lain Poliklinik Dokter Spesialis, Poliklinik Dokter Sub Spesialis, Poliklinik Pelayanan Primer (Dokter Umum), Poliklinik Gigi dan Mulut, Klinik Luka dan Stoma, Klinik Nyeri, Fasilitas Rawat jalan seperti USG 4 Dimensi, USG Fetomaternal, Doppler Heart Tone, Electrocardiography (EKG), Echocardiography (ECHO), Slit Lamp, Terapi EECP untuk Penyakit Jantung, Audiometri.
Selanjutnya ada juga Uji Fungsi Paru, Spirometri, Colposcopy (Deteksi Dini Kanker Rahim), Alat Terapi Traksi, Electroensefalography (EEG), Electromyography (EMG), Transcranial dan Carotid Doppler (USG Pembuluh Darah Otak), Ambulatory Blood Pressure Measurement (ABPM).
Sedangkan Pelayanan Unggulan diantaranya Cath-Lab Biplane (Katerisasi Jantung & Otak) , Trans-Esophageal Echcardiography (TEE), Trans-Thoracic Tchocardiography (TTE), Endoskopi Saluran Cerna dan Hati, Laparaskopi (Bedah Teropong), Bronkoskopi Paru, Klinik Bayi Baru Lahir.
Selanjutnya, Klinik Gizi Terpadu, Klinik Estetik Medik, Pengobatan Laser pada Kelainan Mata, Klinik Kehamilan Risiko Tinggi, Klinik Gangguan Haid dan Kesuburan, Klinik Deteksi Dini Kanker Ginekologi.
Untuk Fasilitas Penunjang Medik diantaranya Instalasi Laboratorium 24 Jam, Instalasi Radiologi, CT Scan, MRI, Panoramic 24 Jam, USG, Mammography, Rehabilitasi Medik dan Neurorestorasi.
Selain itu juga menyediakan fasilitas Gawat Darurat 24 Jam, diantaranya Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Gawat Darurat Anak, Ambulance, Ruang Bersalin, Ruang Operasi, Konseling Kekerasan Fisik dan Seksual.
Pelayanan Umum Medical Check-Up Perorangan dan Medical Check-Up Massal, Pelayanan Rawat Inap yaitu R. Rawat Inap Kelas 3,2,1, VIP, & VVIP, Intensive Care Unit (ICU), High Care Unit (HCU) , NICU (Neonatal Intensive Care Unit), PICU (Pediatric Intensive Care Unit), Cardiac Care Unit , Stroke Care Unit dan Fasilitas Pemulasaraan Jenazah dan Rumah Duka.
Rektor UI Prof. Anis mengatakan kami ingin memberikan layanan yang prima bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah Kota Depok.
RSUI diharapkan mampu menjadi center of excellence di bidang kesehatan Indonesia yang dapat meningkatkan kapasitas pendidikan dan penelitian para mahasiswa di Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UI yaitu Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, Kesehatan Masyarakat (inter-professional education).
RSUI juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia melalui kolaborasi dengan universitas-universitas regional.
Tahan gempa 9.0 SR
Bangunan utama RSUI berdiri di atas bantalan anti gempa yang berada di dasar konstruksi yang bertujuan untuk menahan guncangan dengan aman hingga 9.0 Skala Ritcher.
RSUI dibangun di atas lahan seluas 106.100 meter per segi dengan luas bangunan 82.074 m2 (14 lantai) dan berkapasitas 300 tempat tidur (tahap pertama) yang berada di kompleks area Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI kampus Depok.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, RSUI juga dilengkapi ruang observasi bagi para mahasiswa tanpa mengganggu kenyaman pasien.
Gedung RS juga akan dilengkapi infrastruktur teknologi yang mendukung mahasiswa memantau tindakan medis secara live di ruang kelas (atas izin pasien).
Setiap lantai memiliki kompartemen tahan api dan bebas asap sebagai area aman tempat berkumpul yang bertujuan untuk memudahkan evakuasi pada musibah kebakaran. Ruang rawat inap ditata agar mendapat sinar ultra violet matahari untuk meminimalkan pertumbuhan kuman.
Sistem kelistrikan bersifat variable untuk menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak terputus sehingga dapat menekan biaya operasional. Sistem tata alir dan penyejuk udara juga bersifat variable untuk meminimalkan risiko penularan penyakit dalam RS melalui udara.
Sistem tata air bersih menggunakan pipa anti bakteri untuk meminimalkan risiko penularan penyakit melalui air. Bangunan untuk mesin generator listrik dan mesin penghembus udara sejuk terpisah dari bangunan pelayanan sehingga pasien, pengunjung dan seluruh staf pemberi layanan di RSUI dapat bekerja produktif, bebas dari getaran dan kebisingan.
Direktur RSUI Dr. dr. Julianto menambahkan RSUI merupakan pelopor penerapan konsep pelayanan primer, sekunder dan tersier dalam satu atap melalui integrasi kolaborasi hospital care dan community care.
Konsep ini berkesesuaian dengan norma yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 93 tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan.
Pelayanan Kesehatan Satu Atap ini sangat memudahkan pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhannya secara holistik dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih efiesien.
Selain itu, RSUI diposisikan akan menjadi rumah sakit pusat nasional untuk penelitian kendali mutu dan kendali biaya dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
RSUI sebagai bagian dari Academic Health System (AHS) UI, terus berkolaborasi menyediakan jejaring fasilitas kesehatan bagi fakultas rumpun ilmu kesehatan UI dalam mewujudkan peningkatan kapasitas sumber daya serta menunjang Tridharma Perguruan Tinggi yang diharapkan akan berperan sebagai pengampu bagi rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kota Depok dan sekitarnya.
Sementara ini, akses pengunjung ke RSUI dapat melalui Pintu Gerbang Utama (Gerbatama) Kampus UI Depok.
Namun kedepannya, RSUI akan memiliki akses jalur utama tersendiri dari pintu masuk Gerbang Selatan, yakni dari Jalan Margonda Raya yang akan terealisasi atas dukungan hibah dari Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan.
Jalan ini nantinya akan terkoneksi dengan akses tol dari arah pintu Tol Cijago (merupakan pelintasan Tol dari arah Jagorawi dan Lingkar Luar Selatan).
Selain itu, pengunjung juga dapat melalui akses commuter line dari Stasiun Kereta Api Pondok Cina yang berjarak 100 meter dari RSUI.
UI sangat menyadari bahwa rumah sakit pendidikan merupakan fasilitas yang sangat krusial dalam pendidikan kedokteran maupun ilmu kesehatan lainnya.
Di Rumah sakit pendidikan ini, mahasiswa dapat langsung terjun untuk mendapatkan pengalaman dalam menangani berbagai macam penyakit.
Untuk itu, dengan berdirinya RSUI ini diharapkan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat melainkan juga dapat menjadi sarana untuk mewujudkan pendidikan interprofesional bagi calon dokter, dokter gigi, ners, apoteker, kesehatan masyarakat, maupun tenaga kesehatan lainnya secara terintegrasi.
Selain itu, mengembangkan kolaborasi interprofesional dalam pelayanan, pengabdian masyarakat, serta penelitian bidang kesehatan yang mutakhir untuk melahirkan inovasi dalam deteksi dini penyakit, pengobatan, perawatan dan pemulihan kesehatan.
Diharapkan RSUI dapat menjadi model percontohan RS Pendidikan bagi universitas lain.
RSUI akan tetap terus berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, komunitas, dan masyarakat, yang efisien, berkesinambungan, berbasis bukti, serta mengikuti perkembangan jaman sesuai dengan motto RSUI `We Provide Outstanding Care`.
Baca juga: Menristekdikti resmikan Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok
Baca juga: UI bangun rumah sakit tahan gempa 9,0 SR
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019