"Harusnya mereka berdua punya tawaran yang lebih konkret terkait persoalan lingkungan hidup, misalnya, kalau kita lihat sekarang bencana ekologis juga semakin meningkat dari tahun ke tahun," kata Manager Kampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Walhi Yuyun Harmono di Jakarta, Kamis.
Dia menuturkan aktivitas manusia sangat berperngaruh pada terjadinya bencana ekologis baik ulah manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan maupun kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Aktivitas manusia itu juga berkaitan dengan pembangunan ekonomi yang selama ini dilakukan.
Menurur Yuyun, paradigma ekonomi masih eksploitatif, yakni berdasarkan pada sumber daya alam yang akan memberikan dampak buruk yang besar terhadap lingkungan hidup dan bencana ekologis akan semakin tinggi.
"Kalau kita lihat dengan tren bencana hidrometeorologis atau ekologis yang semakin tinggi berarti alam bereaksi terhadap model aktivitas ekonomi yang kita lakukan dan harusnya ada penyelesaian soal itu. Jadi bukan semata-mata kita harus ramah lingkungan tapi dia juga menyasar persoalan kunci terkait dengan paradigma ekonomi kita," tuturnya.
Pada Minggu, 17 Februari 2019, dua calon presiden RI, Joko Widodo dan Prabowo akan beradu pemikiran dalam debat yang diselenggarakan KPU RI.
Debat itu mengangkat tema energi, lingkungan hidup, infrastruktur, pangan dan sumber daya alam. Semua bidang yang tercakup dalam tema itu dipengaruhi oleh dan mempengaruhi perubahan iklim.
Baca juga: Pengamat harapkan capres soroti infrastruktur pembangunan pertanian
Baca juga: Rumusan terkait sektor pangan kedua capres dinilai masih umum
Baca juga: Pengamat: tiga isu pertanian harus dikritisi dalam debat
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019