Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Syarkawi Rauf menilai calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan memiliki strategi atau desain besar yang jelas dan matang terkait pembangunan infrastruktur.Selama ini yang selalu muncul dengan ide-ide pembangunan infrastruktur adalah Bapak Joko Widodo, kalau dari capres penantang saya belum mengetahui persis
"Saya kira kalau bapak Joko Widodo sedari awal menyebutkan bahwa dari sisi produksi ini ada masalah atau hambatan, dan sumbatan utama dari sisi suplai itu adalah infrastruktur. Maka dari itu kita butuh upaya untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur, caranya bagaimana? Pertama, kita ratakan infrastrktur dari Jawa sampai Sumatera, kita bangun interkoneksi antarpulau serta beragam hal lainnya, dan ini merupakan strategi besar dari beliau," kata Syarkawi Rauf kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa tujuan dari strategi besar itu adalah untuk menekan biaya logistik dan daya saing Indonesia yang semakin baik.
Sedangkan kemungkinan strategi besar dari capres penantang, Syarkawi mengakui bahwa dirinya belum mengetahui kemungkinan-kemungkinan strategi besar pembangunan infrastruktur dari capres penantang.
"Selama ini yang selalu muncul dengan ide-ide pembangunan infrastruktur adalah Bapak Joko Widodo, kalau dari capres penantang saya belum mengetahui persis seperti apa (strategi besarnya)," ujar pengamat ekonomi tersebut.
Menurut dia, strategi besar capres nomor urut 01 Jokowi sudah jelas dan terarah.
"Strategi besar beliau sudah jelas, bahkan kalau sebelumnya prioritasnya infrastruktur kemungkinan prioritas untuk tahun Nawacita kedua adalah membangun dua hal secara bersamaan yakni infrastruktur dan sumber daya manusia, hardware dan software-nya dibangun secara bersamaan," kata Syarkawi Rauf usai menjadi narasumber dalam diskusi "Utang dan Manfaat Infrastruktur".
Debat pilpres 2019 babak kedua dimulai pada Minggu 17 Februari 2019. Debat babak kedua tersebut akan membahas energi, pangan, infrastruktur, transportasi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Baca juga: Pergantian kepala daerah lima tahunan jadi kelemahan pembangunan kota
Baca juga: Pemerintah klaim pembangunan infrastruktur demi keadilan sosial
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019