Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Syarkawi Rauf memperkirakan calon presiden (capres) penantang akan melontarkan tiga pertanyaan kepada capres petahana terkait utang dan manfaat infrastruktur.Ketiga, pastinya capres penantang akan mempertanyakan soal utang untuk infrastruktur,
"Pertama, pasti efektifitas dari pembangunan infrastruktur. Mereka akan mempertanyakan infrastruktur ini dibangun untuk siapa?" ujar Syarkawi Rauf kepada Antaranews di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa jawaban terkait pertanyaan sangat mudah yakni dengan melihat perkembangan harga-harga kebutuhan pokok yang dari waktu ke waktu terus mengalami penurunan. Inflasi dari yang sebelumnya 11 persen sekarang tinggal 2,5 persen, hal ini dikarenakan pengangkutan atau distribusi barang antarpulau dan jalan lancar makanya harga-harga juga menjadi relatif turun.
"Pertanyaan kedua yang kemungkinan dilontarkan capres penantang ialah darimana membiayai pembangunan ini? Dalam diskusi hari ini sempat disinggung adanya financial gap atau kebutuhan dana yang begitu besar namun ketersediannya yang kecil," kata Syarkawi Rauf usai menjadi narasumber dalam diskusi "Utang dan Manfaat Infrastruktur".
Menurut pengamat ekonomi tersebut, salah satu kebijakan menarik yang sudah dilakukan oleh pemerintahan saat ini ialah memutus mata rantai ketidakadilan dalam konsumsi BBM, yang selama ini subsidi tersebut banyak dikonsumsi oleh orang-orang kaya atau pendapatan menengah ke atas.
Syarkawi menjelaskan bahwa dengan adanya pencabutan subsidi BBM yang dialihkan menjadi subsidi langsung seperti pelayanan kesehatan dan sebagainya, maka ada ruang fiskal bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastruktur.
"Ketiga, pastinya capres penantang akan mempertanyakan soal utang untuk infrastruktur," ujarnya.
Menurut dia, terkait hal ini paradigmanya yang harus diubah. Jangan lagi infrastruktur ikut bisnis tapi sebaliknya bisnis yang mengikuti infrastruktur. Sarana infrastrukturnya dibangun terlebih dahulu, nanti bisnisnya akan ikut. "Saya kira jika cara berpikir seperti itu yang kita ke depankan, maka pembangunan infrastruktur ini kita akan selalu lihat dari sisi dampak positif perekonomiannya," kata Syarkawi.
Debat pilpres 2019 babak kedua dimulai pada Minggu 17 Februari 2019. Debat babak kedua tersebut akan membahas energi, pangan, infrastruktur, transportasi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Debat babak kedua termasuk dalam lima babak debat pilpres 2019.
Baca juga: Pengamat: Jokowi punya desain pembangunan infrastruktur yang jelas dan matang
Baca juga: Pemerintah akui terlambat antisipasi kekurangan jagung, karena salah data
Baca juga: Indonesia peringkat 25 untuk daya saing investasi migas
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019