Dari ujung kepala, perempuan yang pernah bermimpi menjadi diplomat itu harus memperhatikan tatanan rambutnya. Tak jarang tim stylish menerapkan berbagai tatanan semisal blow, memberikan spray, sasak dan lainnya.
Sebagai konsekuensinya, dia yang menjadi moderator debat putaran kedua bagi calon presiden dan wakil presiden bersama Tommy Tjokro itu harus melakukan perawatan pada rambutnya secara rutin.
Soal potongan, dia memilih membiarkan rambutnya tumbuh menutupi bagian leher dan menyentuh punggungnya.
"Bagian dari konsekuensi saya tampil di layar. Badan mudah membesar, potongan lengan saya lebar. Heavy makeup setiap hari, rambut di-abuse setiap hari, sasak, hair spray, blow dan lain sebagainya. Itu the price that we have to pay," ujar dia saat berbincang di kawasan Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk wajah, Anisha tak pernah absen membersihkan wajah melalui tiga tahap yakni cleanser, sabun dan toner. Dia juga rajin menerapkan serum, krim malam dan krim mata.
"Kami dapat fasilitas facial dari kantor. Semingu sekali juga saya treatment kulit (menyebutkan merek salah satu produk). Seminggu sekali saya maskeran, scrubbing sendiri," kata dia.
Salah satu bagian wajah yang Anisha soroti adalah alis. Sejak duduk di bangku kuliah, dia sudah belajar merapikan sekaligus meriasnya. Kini, dia memutuskan untuk menyulam alisnya.
"Alis itu saya mulai ketergantungan sekitar tahun 2011. Sejak kuliah itu alis saya dicabut sama ibu saya. Biar segar katanya. Kan alisnya tumbuh sampai kelopak mata jadi sama ibu saya dirapikan," papar Anisha.
"Waktu itu kami reporter Metro TV diajak ke stylish untuk diajari cara dandan live report seperti apa. Rupanya si stylish itu gatal melihat alis saya lalu dia rapikan. Habislah sepotong. Di situlah saya belajar mengukir alis seperti mengukir prestasi," imbuh dia.
Penampilan yang menarik juga ditunjang gaya hidup sehat, salah satunya asupan makanan. Dia mengaku mengurangi konsumsi daging merah dan ayam broiler. Beberapa bagian ayam seperti leher, kulit dan sayap cenderung dia hindari.
Anisha juga mengurangi nasi, yakni hanya satu kali konsumsi dalam seminggu. Ini bahkan dilakukan sejak masa kuliahnya tahun 2005.
"Saya sebenarnya sudah mengurangi nasi sejak kuliah tahun 2005. Saya enggak makan nasi tiga kali sehari. Roti cukup. Kadang aku makan lauk saja cukup. Kenyang kok," tutur Anisha.
Walau mengaku tak begitu suka buah, dia memaksakan diri mengonsumsinya. Kebanyakan memang dia membuat buah menjadi bentuk jus. Terkadang, Anisha membuat smoothies pisang, almond milk dan kurma dan meminumnya pada pagi hari. Ini bisa membantunya kenyang hingga siang.
"Aku enggak suka buah sejak kecil. Aku makan buah yang enggak dijus hanya apel dan pisang. Pagi-pagi suka bawa apel sama wortel. Kadang bawa smoothies pisang, almond milk sama kurma tapi enggak pakai gula. Karena sudah manis kan. Itu kenyang loh. Baru lapar lagi jam 13.00 atau 13.30," papar dia.
Walau terkesan sehat, Anisha ternyata penyuka makanan dengan MSG. Namun dia berusaha mengendalikannya agar tak berlebihan.
Asupan cairan juga dia perhatikan. Setiap hari presenter televisi di iNews itu membawa sebotol air berukuran satu liter dan menambah konsumsi cairannya.
Untuk aktivitas fisik, Anisha memilih yoga dua atau sekali dalam seminggu.
Baca juga: Rahasia kompak Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki memandu debat capres
Baca juga: Penampilan moderator debat capres ala Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro
Baca juga: Anisha Dasuki tegaskan netralitas saat memandu debat
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019