• Beranda
  • Berita
  • Pengamat nilai pembahasan infrastruktur kedua capres normatif

Pengamat nilai pembahasan infrastruktur kedua capres normatif

17 Februari 2019 23:18 WIB
Pengamat nilai pembahasan infrastruktur kedua capres normatif
Ilustrasi. Foto udara pembangunan infrastruktur simpang susun tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) yang terhubung dengan tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Desa Ibul Besar I, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pras).
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai pembahasan infrastruktur kedua calon presiden pada Debat Capres Putaran Kedua masih normatif dan belum menyentuh persoalan yang dekat dengan masyarakat.

"Pembangunan secara umum yang dijabarkan masih dalam konteks normatif. Tadinya kami berharap muncul dampak dari pembangunan infrastruktur ini seperti apa dan seberapa signifikan terhadap kesejahteraan rakyat," kata Nirwono dihubungi di Jakarta, Minggu.

Selain itu, Nirwono menilai, dampak pembangunan infrastruktur terhadap lingkungan dan kelancaran arus logistik yang berpengaruh terhadap pasokan pangan juga belum ada pembahasan.

Padahal, hal tersebut penting diketahui masyarakat karena memunculkan optimisme terhadap pembangunan infrastruktur yang ada.

Nirwono juga menyampaikan, hal yang menarik adalah terkait infrastruktur massal yang dikaitkan dengan revolusi industri 4.0.

Menurut dia, ojek online dan taksi online yang marak saat ini merupakan dampak dari revolusi industri 4.0.

"Adanya gojek dan grab itu mengubah transortasi kota. Ini perlu dilihat apakah melawan arus atau tidak," ungkapnya.

Dengan demikian, lanjut dia, pembangunan yang digalakkan tidak hanya soal infrastruktur, namun menakar seberapa signifikan dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat.

Baca juga: ITDP nilai dua capres belum memiliki visi jangka panjang soal infrastruktur
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019