• Beranda
  • Berita
  • Kubu Jokowi : Calon pemimpin seharusnya paham soal "unicorn"

Kubu Jokowi : Calon pemimpin seharusnya paham soal "unicorn"

17 Februari 2019 23:21 WIB
Kubu Jokowi : Calon pemimpin seharusnya paham soal "unicorn"
Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Aria Bima di Jakarta, Minggu malam. (Indra Arief Pribadi)
Jakarta, (ANTARA News) - Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Aria Bima, mengatakan calon pemimpin seharusnya memahami konsep soal "unicorn" atau perusahaan rintisan bervaluasi hingga satu miliar dolar AS yang menjadi pilar penting pengembangan ekonomi digital.

"Soal 'unicorn' adalah terkait wawasan global yang harusnya dimengerti calon pemimpin, bukan hanya masalah nasional. Jawaban Prabowo soal 'unicorn' bukan kesalahan menjawab tapi kesalahan memahami pertanyaan," kata Aria Bima usai debat capres putaran kedua di Jakarta, Minggu malam.

Aria mengatakan saat ini Indonesia sedang dihadapkan dengan perkembangan, termasuk tantangan, dalam pengembangan bisnis perdagangan daring (e-dagang). Indonesia pun kini memiliki beberapa "unicorn" seperti Gojek ataupun e-dagang Bukalapak.

Calon pemimpin, kata Aria, perlu memahami iklim dan kebijakan untuk mendukung "unicorn" tersebut.

"Jadi tidak hanya masalah nasional. Tapi ini juga masalah yang lintas negara, global, ini harus diketahui. 'E-commerce' (E-dagang) ini tidak bisa main main," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Aria tidak menjawab spesifik terkait apakah pertanyaan Jokowi tentang "Unicorn" itu memang sengaja disiapkan tim TKN untuk memancing Prabowo.

"Loh itu kan masalah yang memang harus dikuasai calon pemimpin," ujarnya.

Pada debat capres putaran kedua malam ini, revolusi industri 4.0 menjadi salah satu bahasan hangat. Capres Jokowi dan Prabowo terlibat dalam debat mengenai kebijakan untuk memajukan industri perusahaan rintisan dalam negeri.

Jokowi sempat bertanya kepada Prabowo. "Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk dukung pengembangan 'unicorn-unicorn' Indonesia?"

Mendengar pertanyaan tersebut, Prabowo justru balik bertanya. "Yang Bapak maksud Unicorn? Unicorn? yang internet itu ya,?" tanya Prabowo.

Prabowo pun menanggapi bahwa pengurangan regulasi merupakan langkah yang tepat saat ini, mengingat usaha start up digital berkembang sangat pesat di Indonesia, sehingga, regulasi akan dibuat lebih sederhana.

"Saya menyambut baik dinamika bisnis tersebut, ini membuka peluang yang besar bagi kita," kata Prabowo.


Baca juga: Jokowi pertanyakan infrastruktur pengembangan untuk "unicorn" kepada Prabowo
Baca juga: Prabowo khawatir maraknya e-commerce larikan uang Indonesia ke luar negeri

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019