Sleman (ANTARA News) - Momentum guguran lava pijar Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir justru menarik minat wisatawan volcano tour di lereng Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.Banyak wisatawan yang justru memesan untuk trip malam maupun sunrise trip. Mereka ingin melihat fenomena alam guguran lava pijar Merapi dari dekat
"Peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang ditandai dengan semakin seringnya terjadi guguran lava, justru menjadi destinasi wisata baru volcano tour Merapi," kata Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi Sisi Barat, Daldiri, di Sleman.
Menurut dia, tidak sedikit wisatawan yang justru tertarik dengan panorama guguran lava pijar Merapi yang terjadi pada malam hari maupun dinihari.
"Banyak wisatawan yang justru memesan untuk trip malam maupun sunrise trip. Mereka ingin melihat fenomena alam guguran lava pijar Merapi dari dekat," katanya.
Ia mengatakan, selama ini pemandu wisata volcano tour sudah dibekali dengan pemahaman tentang Gunung Merapi dan lingkungannya.
"Para pemandu volcano tour ini rata-rata juga merupakan relawan bencana Merapi, jadi selain sudah cukup mengenal Merapi dan memahami mitigasi bencana. Kami juga saling berkomunikasi terkait perkembangan mutakhir Merapi," katanya.
Daldiri mengatakan, dalam perjalanan wisata malam tersebut wisatawan diberi kesempatan untuk mengambil foto-foto dan setelah itu tetap harus menjauh dari hulu.
"Kunjungan tertinggi wisatawan sampai daerah bunker Kaliadem yang berjarak empat kilometer dari puncak Merapi," katanya.
Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (18/2) siang.
Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyebutkan, luncuran awan panas teramati di Gunung Merapi pada pukul 14.21 WIB dengan durasi 63 detik yang mengarah ke Kali Gendol.
Awan panas guguran itu merupakan awan panas guguran ketujuh yang keluar dari Gunung Merapi selama pemantauan BPPTKG sejak Senin (18/2) pagi.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan lava pijar
Baca juga: Guguran awan panas kembali diluncurkan Gunung Merapi
Baca juga: Radius batas aman gunung Merapi 3 km
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019