Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, dibuka menguat seiring "menghijaunya" bursa regional Asia, namun rawan terkoreksi akibat sentimen eksternal.Akumulasi sentimen di atas terbilang negatif ...
IHSG dibuka menguat 2,89 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.500,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0,74 poin atau 0,07 persen menjadi 1.018,56.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa, mengatakan, sejumlah sentimen negatif dapat melemahkan IHSG hari ini antara lain kabar adanya upaya pemakzulan Presiden AS Donald Trump yang terlontar dari mantan Wakil Direktur Badan Penyelidik Federal (FBI) Andrew McCabe dan Departemen Perdagangan AS yang mengirim laporan kepada Presiden Donald Trump berisikan penerapan bea impor tinggi terhadap mobil dan suku cadang impor.
Baca juga: Putaran baru perundingan dagang AS-China bakal dimulai di Washington
"Akumulasi sentimen di atas terbilang negatif serta perkiraan meredanya sentimen pasar atas optimistis pertemuan AS dan China membahas perdagangan dan ditambah bursa AS yang kerap jadi rujukan tengah libur pada Senin, membuka peluang bagi IHSG rawan koreksi hari ini," ujar Alfiansyah.
Bursa saham AS sendiri libur pada Senin kemarin menyambut Hari Presiden atau hari kelahiran presiden pertama AS George Washington.
Hingga pukul 9.50 WIB, IHSG masih berada di zona hijau. IHSG menguat 12,78 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.510,59.
Sementara itu, bursa regional Asia terlihat "menghijau". Indeks Nikkei menguat 15,82 poin (0,07 persen) ke 21.297,67, Indeks Hang Seng menguat 92,17 poin (0,33 persen) ke 28.439,18, dan Straits Times menguat 7,43 poin (0,23 persen) ke posisi 3.273,4.
Baca juga: Rupiah melemah 11 poin, di atas Rp14.100
Baca juga: Bursa China menguat, Indeks Komposit Shanghai dibuka naik 0,19 persen
Baca juga: Bursa Hong Kong menguat, Indeks Hang Seng dibuka naik 98,48 poin
Baca juga: Harga minyak naik, investor kian optimis kesepakatan produksi OPEC
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019