Tangerang (ANTARA News) - Kabupaten Siak Provinsi Riau melakukan adopsi aplikasi Smart City milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk tahapan 3.0 dalam mendukung gerakan 100 Smart City di Indonesia.Sejak 2016 hingga 2019 terhitung 174 aplikasi sudah berhasil dibangun Kota Tangerang
Penandatangan dilakukan di Tangerang Live Room (TLR) Gedung Pusat Pemkot Tangerang, Selasa, oleh Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin dengan Wakil Bupati (Wabup) Siak, Alfedri.
Sachrudin mengatakan, Kota Tangerang terus bertransformasi untuk mengembangkan konsep Smart City.
Sejak 2016 hingga 2019 terhitung 174 aplikasi sudah berhasil dibangun Kota Tangerang. Mulai dari menyediakan layanan yang mudah diakses masyarakat hingga mewujudkan pemerintah yang bersih dengan keterbukaan informasi.
Untuk mendukung gerakan 100 Smart City di Indonesia, Kota Tangerang pun telah bekerja sama dengan Pemkab/Pemkot lain di Indonesia.
Terbukti kali ini, giliran Pemkab Siak yang melakukan penandatanganan MoU terkait pemanfaatan Aplikasi Smart City, ujarnya.
"Tidak ada artinya kalau kita membangun aplikasi sebanyak itu, tetapi manfaat dan informasinya tidak sampai ke masyarakat," tegas Sachrudin.
Dia mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Siak yang datang untuk belajar dan berkolaborasi bersama untuk kemajuan wilayah dan juga Indonesia.
"Sudah banyak kabupaten/kota yang bekerja sama dengan kita, Itu artinya penerapan dari aplikasi yang terkait kepegawaian maupun masyarakat ini berhasil. Kota Layak Huni adalah tujuan kita, pemerintah sediakan fasilitasnya melalui berbagai aplikasi ini. MoU ini adalah langkah awal bagi kita mewujudkan 100 Smart City di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Siak Alfedri menyatakan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat diperlukan peningkatan pelayanan yang berbasis teknologi informasi, Pemkab Siak pun sempat belajar hingga ke negara seperti Georgia, Azerbaijan, dan Turki.
"Sudah datang ke sana dan model Smart City yang paling mirip adalah Kota Tangerang, luar biasa Kota Tangerang," ujarnya.
Alfedri menambahkan beberapa aplikasi yang memang akan dikembangkan adalah aplikasi yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan, jalan dan penerangan jalan umum (PJU).
"Kalau bisa semua kita adopsi. Kalau untuk aplikasi perizinan dan pariwisata kami memang sudah ada jadi nanti aplikasi lainnya yang akan kita adopsi. Setelah MoU ini akan ada tindak lanjutnya," kata Alfedri.
Baca juga: Pemprov DKI raih predikat Top 50 Smart City Government
Baca juga: Kotawaringin Barat pelajari penerapan konsep Smart City di Semarang
Baca juga: Yogyakarta raih "Smart City Award" dengan dua aplikasi
Pewarta: Ridwan Chaidir
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019