Pada pekan lalu, Branson mengumumkan akan menggelar konser penggalangan dana di Kolombia pada Jumat, dengan menampilkan bintang-bintang antara lain Alejandro Sanz, Luis Fonsi, hingga mantan vokalis Genesis Peter Gabriel guna mengumpulkan "100 juta dolar AS" untuk "jutaan orang yang sangat membutuhkan."
Namun Waters mengatakan bahwa Branson telah diperdaya oleh "intrik" Amerika Serikat, karena konser di perbatasan itu akan bernuansa politis.
"Ini tidak ada hubungannya dengan kebutuhan rakyat Venezuela, tidak ada hubungannya dengan demokrasi, tidak ada hubungannya dengan kebebasan, dan itu tidak ada hubungannya dengan bantuan," kata Waters melalui tayangan video di Twitter, dikutip AFP.
Sebelumnya, pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido mengatakan 300.000 warga Venezuela terancam apabila tidak mendapat bantuan yang diletakkan di Kolombia -- dekat perbatasan Venezuela -- lokasi konser yang akan digelar Branson.
Di sisi lain, Presiden Nicolas Maduro melalui militer telah membarikade perbatasan guna mencegah bantuan itu masuk.
Maduro mengatakan bantuan itu adalah "pertunjukan politik" dan merupakan intrik di balik invasi AS.
"Apakah kita benar-benar ingin Venezuela diubah menjadi Irak, Suriah, atau Libya dan yang lainnya? Saya tidak, begitu juga rakyat Venezuela," kata Waters.
Baca juga: Venezuela tutup perbatasan jelang pemilu
Baca juga: Pink Floyd akan rilis lagu yang direkam 50 tahun lalu
Baca juga: Kolombia-Venezuela sepakat buka kembali perbatasan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019