"Kita berharap blok yang kita tawarkan lima ini akan laku semuanya, ini yang kita harapkan. Jadi kita evaluasi dan lihat bagaimana datanya, kemudian apakah potensial untuk diambil oleh investor, semua sudah kita pertimbangkan sehingga untuk penawaran tahap satu pada tahun ini kita coba lima," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Wamen menjelaskan bahwa pihaknya akan menambah lagi WK - WK migas konvensional lainnya yang akan ditawarkan oleh pemerintah pada tahap selanjutnya.
"Kita kumpulkan data sekali lagi, kita lihat apakah ada studi gabungan yang sudah selesai atau belum, kalau sudah siap maka kita akan lelang secepatnya," kata Arcandra.
Wamen juga menambahkan bahwa proses lelang akan cepat, karena pihaknya percaya bahwa data yang dimiliki cukup banyak untuk lelang lima WK tersebut.
Kementerian ESDM menawarkan lima WK Migas yang terdiri dari dua WK eks produksi dan tiga WK eksplorasi yang menggunakan "production sharing cost" (PSC) Gross Split.
Dua WK eks produksi yang ditawarkan pemerintah yakni West Kampar dan Selat Panjang. Sedangkan tiga WK eksplorasi yang ditawarkan dalam tahap I tahun ini adalah Anambas, West Ganal dan West Kaimana.
Adapun jadwal penawaran lelang lima WK migas tahap pertama ini mulai 25 Februari 2019, dan batas akhir dokumen penawaran pada tanggal 25 April 2019.
Dalam penawaran tahap pertama ini, pemerintah memberikan akses paket data secara gratis kepada peserta lelang yang telah mengakses "bid document". Biaya akes paket data tersebut biasanya dibebankan kepada pemenang lelang.
Baca juga: Pemerintah siapkan lima blok migas untuk lelang tahap pertama
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019