Warga tewas tersambar petir

21 Februari 2019 22:01 WIB
Warga tewas tersambar petir
Ilustrasi - Petir menyambar akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau di kawasan Selat Sunda terlihat dari Labuhan, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye.)
Bojonegoroy (ANTARA News) - Satu warga Desa Kandangan, Bojonegoro, Jawa Timur, atas nama Rajan bin Rochim (60) tewas tersambar petir saat beristirahat usai memanen padi di sawah desa setempat, Kamis.

"Korban tersambar petir bersamaan dengan hujan gerimis saat beristirahat usai makan siang sekitar pukul 11.30 WIB," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro.

Korban, menurut dia, ketika itu bersama dengan sesama buruh panen lainnya, yaitu Supriyanto (49), dan Abdul Rochim (35), juga warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, duduk usai bekerja memanen tanaman padi milik Ramijan yang juga di Desa Kandangan.

"Ketika mereka bertiga beristirahat setelah makan siang, korban ketika duduk berteduh tersambar petir," ucapnya menambahkan.

Supriyanto yang berada di sebelah korban tahu kondisi korban Rajan bin Rochim, yang tersambar petir itu masih dalam kondisi masih hidup.

Bersama dengan Abdul Rochim, Supriyanto berusaha memberikan pertolongan kepada korban dengan mencarikan rumput jenis "teki" dan "glinting" yang diyakini bisa menyembuhkan korban tersambar petir.

"Pada waktu itu jantung korban masih berdenyut. Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Trucuk. Tapi dokter puskesmas Teguh Sulistyono menyatakan korban sudah meninggal dunia," kata dia menjelaskan.

Dari hasil pemeriksaan secara medis, lanjut dia, pada tubuh korban terdapat luka lebam pada punggung kiri, paha kiri luar, mengeluarkan aroma hangus, dan telinga kanan mengeluarkan darah.

"Setelah dilakukan pemeriksaan korban diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan," katanya.

Ia menambahkan sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro untuk korban tersambar petir memperoleh santunan uang sebesar Rp2,5 juta yang diserahkan kepada ahli warisnya.

"Selama musim hujan tahun ini baru sekali ini ada korban meninggal tersambar petir," ucapnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan Februari, karena selain rawan angin kencang juga petir.*


Baca juga: Tersambar petir, nelayan Sungailiat alami luka bakar

Baca juga: Pelajar SD di Inhu tersambar petir saat tidur lelap


 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019