• Beranda
  • Berita
  • Hadapi Thailand, Indra Sjafri tak mau sekadar jadi final AFF keduanya

Hadapi Thailand, Indra Sjafri tak mau sekadar jadi final AFF keduanya

25 Februari 2019 15:13 WIB
Hadapi Thailand, Indra Sjafri tak mau sekadar jadi final AFF keduanya
Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri tiba di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, pada Senin (25/2/2019) pagi, untuk memimpin sesi latihan persiapan menghadapi partai final Piala AFF U-22 melawan Thailand keesokan harinya. (ANTARA/Gilang Galiartha)
Phnom Penh (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri menyatakan tak mau laga pamungkas Piala AFF U-22 melawan Thailand hanya sekadar menjadi partai final keduanya di kejuaraan AFF kelompok usia.

Pria berusia 56 tahun itu bertekad bisa meraih gelar juara kedua di tingkat AFF, setelah pada 2013 silam menjuarai Piala AFF U-19.

"Mudah-mudahan tak hanya final kedua. Semoga ini juara kedua saya di usia yang berbeda," kata Indra selepas memimpin latihan di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin.

Indra dalam beberapa kesempatan kerap menyebut bahwa ia telah merancang sebuah periodisasi penampilan bagi Timnas U-22 di Piala AFF U-22, dengan puncak permainan terbaik di partai final.

Periodisasi penampilan itu beriringan dengan target-target bertingkat yang dipatoknya untuk Garuda Muda, yakni lolos dari penyisihan grup, mencapai final dan kini menjadi juara.

Baca juga: Marinus sempat ditangani fisioterapis, Indra Sjafri: tidak ada masalah

Baca juga: Lampaui perkiraan, Andy Setyo sudah ikut latihan

Indonesia memiliki keuntungan tersendiri dibandingkan Thailand menyongsong partai final, yakni durasi pemulihan kebugaran pemain yang lebih panjang karena memainkan partai semifinal lebih awal serta hanya tampil 90 menit ketimbang Pasukan Gajah Putih yang harus berjibaku selama 120 menit.

"Tentu itu hal positif untuk kita. Kemarin saya melihat permainan mereka selama 120 menit, mudah-mudahan besok kita bisa antisipasi," katanya.

Selain itu Indonesia juga untuk kali kedua akan merumput di waktu petang menuju malam, ketimbang tiga pertandingan lain yang selalu berlangsung sore hari ketika terik matahari masih terasa di tengah lapangan.

Kendati menyebutkan timnya tak bermasalah main sore ataupun malam, Indra mengakui anak-anak asuhannya terlihat lebih nyaman ketika bermain di kala langit telah gelap.

"Lalu kita kembali main malam, karena sepertinya anak-anak lebih nyaman main malam," ujar dia.

"Mudah-mudahan besok lancar dan atas izin Allah kita bisa menjadi juara," pungkasnya.

Sebelum Indonesia menghadapi Thailand di partai final pada Selasa (26/2) malam, tuan rumah Kamboja terlebih dulu bertemu Vietnam dalam laga perebutan tempat ketiga pada sore harinya.

Baca juga: Dokter Timnas U-22 dapat julukan "polda" dari Todd Ferre

Baca juga: Penggawa Garuda Muda diminta waspadai serangan "switch play" Thailand

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019