Pujon Kidul, desa sadar teknologi informasi

25 Februari 2019 17:08 WIB
Pujon Kidul, desa sadar teknologi informasi
Desa Wisata Pujon Kidul yang dikembangkan oleh pemerintah desa yang merupakan desa sadar teknologi. (Antara/Vicki Febrianto)

Pengembangan aplikasi ini dari desa. Semua anggaran tercantum di situ, dan kami juga melibatkan masyarakat dalam pembangunan desa,

Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Desa Pujon Kidul yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan salah satu desa di Indonesia yang sadar akan pentingnya penggunaan teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan akurasi data kependudukan.

Kepala Desa Pujon Kidul Udi Hartoko mengatakan bahwa pihaknya bersama masyarakat di Desa Pujon Kidul, mengembangkan suatu aplikasi yang disebut Sistem Informasi Elektronik Desa, mencakup berbagai informasi terkait kependudukan dan potensi yang dimiliki desa.

"Pengembangan aplikasi ini dari desa. Semua anggaran tercantum di situ, dan kami juga melibatkan masyarakat dalam pembangunan desa, melalui input data kependudukan secara real time," kata Udi kepada Antara di Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Senin.

Udi menjelaskan, untuk mengakses informasi yang ada, masyarakat Desa Pujon Kidul bisa membuka laman sie.pujonkidul.desa.id. Dari laman tersebut, informasi yang ada meliputi Desa Wisata Pujon Kidul, produk hukum, pembangunan, produk desa, penduduk, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pertanian, dan kesehatan.

Sebagai salah satu contoh yang bisa diambil dari laman tersebut adalah, informasi terkait dengan kesehatan masyarakat Pujon Kidul. Dari informasi yang disajikan, tercatat ada sebanyak 4.436 penduduk sehat, 54 penduduk sakit, dan 20 ibu hamil, semuanya tercatat secara real time.

Pencatatan secara real time tersebut tidak lepas dari peran kader TI yang ada di masing-masing Rukun Tetangga (RT) di Desa Pujon Kidul. Setidaknya, ada dua kader TI yang mengemban tugas untuk melakukan input data melalui aplikasi berbasis android.

"Jadi, ketika ada ibu hamil, yang bermasalah dengan kesehatannya, langsung muncul pada aplikasi tersebut. Kami bisa membacanya, dan pihak Pemerintah Desa akan bisa mengintervensi," ujar Udi,

Selain itu, Sistem Informasi Elektronik Desa tersebut juga mendorong adanya transparansi anggaran yang diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah desa, khususnya pada persoalan keuangan. Terlebih, pada 2018, Desa Pujon Kidul mendapatkan alokasi dana desa dari pemerintah pusat sebesar Rp847 juta.

Udi menjelaskan, pada sistem itu, menjelaskan secara detil soal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa), sumber Dana Desa, dan Alokasi Dana Desa (ADD), yang semuanya dilakukan secara transparan.

"Ini transparan. Serapan berapa, dipergunakan untuk apa saja, semua tercatat, ada," kata Udi.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Desa Pujon Kidul juga akan menyiapkan radio desa, yang berfungsi untuk menyebarluaskan informasi soal pembangunan desa. Rencananya, akan dipasang pengeras suara di berbagai titik-titik umum, supaya masyarakat bisa mendapatkan informasi terkini seputar desa.

Dengan adanya radio desa tersebut, masyarakat Desa Pujon Kidul yang kurang paham tentang penggunaan Sistem Informasi Elektronik Desa berbasis android, masih tetap bisa mendapatkan informasi, termasuk untuk kemudahan penyuluhan bagi warga desa tersebut.

Baca juga: Merajut asa membangun desa wisata
Baca juga: Desa Wisata Kertajaya Padalarang peroleh apresiasi ramah lingkungan

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019