“SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) New Toyota Avanza dan Veloz di atas perkiraan kami,” kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy di sela-sela uji berkendara New Toyota Avanza dan Veloz oleh Media, di Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan sampai hari ini permintaan atau pesanan mobil serbaguna kecil (LMPV) baru yang menjadi tulang punggung penjualan Toyota di Indonesia itu terus bertambah, mendekati angka 15.000 unit.
Sebagian besar, kata dia, permintaan di dominasi New Toyota Avanza 1.5 G manual sekitar 50 persen dari total permintaan.
“Yang luar biasa permintaan New Veloz kini mencapai 30-35 persen, dari biasanya sekitar 20 persen,” kata Anton. Sedangkan sisanya, pesanan untuk New Toyota Avanza 1.3.
Dampaknya, diakui Anton, inden atau masa tunggu pengiriman New Veloz menjadi lebih lama sekitar 1-2 bulan. Sedangkan New Avanza sekitar 1-1,5 bulan, tergantung tipe dan warna.
“Warna favorit masih putih, hitam, dan silver,” ujarnya.
Oleh karena itu ia optimistis Toyota Avanza baru itu akan kembali mendulang sukses penjualan, melebihi model sebelumnya.
“Tahun lalu rata-rata penjualan Toyota Avanza di bawah 7.000 unit per bulan, dengan model baru yang fenomenal ini kami inginnya bisa sampai 7.500 unit per bulan,” kata Anton.
Tahun 2018 total penjualan Toyota Avanza, termasuk Veloz, mencapai 82.167 unit dengan pangsa pasar 28,7 persen, yang menjadikan kendaraan keluarga tujuh penumpang itu sebagai kendaraan terlaris.
Mobil yang diproduksi di Indonesia itu juga diekspor ke sekitar 40 negara, di antaranya negara-negara di kawasan ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin.
Baca juga: Toyota, Suzuki dan Mitsubishi dominasi pemberitaan otomotif 2018
Baca juga: Toyota Hiace terbaru debut di Filipina, sasar pasar berkembang
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019