• Beranda
  • Berita
  • Nadiem ungkap alasan nama GOJEK tidak digunakan di Thailand

Nadiem ungkap alasan nama GOJEK tidak digunakan di Thailand

27 Februari 2019 20:11 WIB
Nadiem ungkap alasan nama GOJEK tidak digunakan di Thailand
GET, aplikasi multi-layanan berbasis daring yang didukung oleh GOJEK. (ANTARA News/Monalisa)
GOJEK kembali berekspansi secara internasional dengan meluncurkan GET di Thailand pada hari ini.

Saat ini ada tiga layanan yang GET tawarkan di Bangkok antara lain GET WIN, GET DELIVERY, dan GET FOOD. Untuk layanan GET FOOD, para pelanggan bisa menikmati kuliner di lebih dari 20.000 merchant yang ada di platform GET.

Sebelumnya, GOJEK telah mengaspal di Vietnam dengan nama GO-Viet. Pendiri dan CEO Grup GOJEK Nadiem Makarim mengatakan ada alasan mengapa nama GOJEK tidak digunakan di Thailand maupun Vietnam.

"Kami harus memberi kepercayaan kepada tim lokal. GOJEK sukses banget di Indonesia karena benar-benar dimiliki oleh masyarakat Indonesia, bukan hanya soal nasionalis dan familiar. Nama itu tidak ada koneksi di Thailand. Kami tidak mau hanya pencitraan," kata Nadiem saat berbicang dengan awak media di Bangkok, Rabu.
 
GET, aplikasi multi-layanan berbasis daring yang didukung oleh GOJEK, secara resmi diluncurkan di Bangkok, Rabu (27/2/2019). (ANTARA News/Monalisa)


Nadiem menambahkan nama GET di Thailand cukup powerful. GET mulai beroperasi sejak Desember 2018 dengan dimulai di tiga distrik di Bangkok. Hanya dalam waktu dua bulan, GET telah menjangkau 80 persen wilayah Bangkok dan berhasil menyelesaikan dua juta perjalanan.

GET juga sudah meraih sekitar 10.000 mitra pengemudi atau dikenal dengan " phee win" di Thailand yang artinya abang ojek.

CO-Founder dan Chief Executive Officer GET, Pinya Nittayakasetwat menjelaskan makna dari nama tersebut.

"GET istilah yang sangat mudah untuk diingat. Kami tahu (we get know) apa yang kalian inginkan, perlukan, ingin lakukan. Jadi kenapa GET, karena itu kata terbaik bagi perusahaan kami," jelas Pinya seraya menambahkan GET ingin menjadi salah satu opsi bagi masyarakat Thailand untuk memenuhi kebutuhan mereka.
 
GET, aplikasi multi-layanan berbasis daring yang didukung oleh GOJEK, secara resmi diluncurkan di Bangkok, Rabu (27/2/2019). (ANTARA News/Monalisa)


GET menggunakan seragam jaket dan helmet berwana kuning neon atau mereka sebut dengan istilah safety yellow.

"Warna ini dapat memantulkan cahaya dan mudah diperhatikan di jalanan," ujar Pinya.
 
GET, aplikasi multi-layanan berbasis daring yang didukung oleh GOJEK, secara resmi diluncurkan di Bangkok, Rabu (27/2/2019). (ANTARA News/Monalisa)


Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kementerian Masyarakat dan Ekonomi Digital Thailand Dr Pansak Siriruchatapong mengatakan bahwa pemerintah Thailand telah mendorong ekonomi digital di negara tersebut selama kurang lebih lima tahun.

Menurut dia, kehadiran GET yang didukung GOJEK mendorong ekonomi digital di Thailand.

"Ini contoh yang baik untuk kerja sama. Saya harap Thailand dapat bergandengan dengan negara lainnya seperti indonesia. Kita sebagai negara dari bagian Asia Tenggara harus menjadi pencipta ekonomi," ujarnya.

Sejak diluncurkan pada Januari 2015, GOJEK da afiliasinya saat ini beroperasi di 204 kota dan kabupaten di lima negara Asia Tenggara, dengan ekosistem yang bermitra sebanyak 2 juta mitra driver, 400.000 merchants, dan 60.000 penyedia layanan.

Baca juga: Rudiantara: pemerintah bangga GOJEK perluas ekspansi ke Thailand

Baca juga: GOJEK resmi mengaspal di Thailand dengan nama GET

Baca juga: Get Indonesia siap bersaing di jasa transportasi

 

Pewarta: Monalisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019