Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah di Palembang, Kamis, mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG musim kemarau dimulai pada April 2019, maka perlu pencegahan lebih dini.
"Pada Maret 2019 akan ditetapkan sebagai status siaga Karhutla, tetapi untuk pastinya kita masih menunggu keputusan dari Gubernur Sumsel," ujar Iriansyah.
Dia mengatakan, siaga Karhutla tersebut ditetapkan lebih awal untuk pencegahan lebih dini.
Hal ini karena pihaknya tidak menginginkan terjadi kabut asap akibat Karhutla seperti yang terjadi pada 2015.
Apalagi Sumsel banyak terdapat lahan gambut dan bila musim kemarau rawan terbakar sehingga harus dicegah sejak dini.
Sementara untuk bantuan peralatan akan dilakukan secara bertahap karena perlu disiapkan administrasi terlebih dahulu.
Sementara yang perlu dilakukan dalam pencegahan Karhutla antara lain patroli udara dan pembasahan lahan.
Memang dalam pencegahan Karhutla itu pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) dengan unsur terkait termasuk dengan kabupaten dan kota yang rawan kebakaran.
Dalam Rakor itu antara lain dibahas kesiapsiagaan masing-masing dinas terkait seperti Dinas Perkebunan yang secara rutin telah melakukan sosialisasi tentang pembukaan lahan dengan cara tidak membakar.
Baca juga: Gubernur Riau instruksikan posko karhutla siaga 24 jam
Baca juga: DLHK Aceh bentuk masyarakat peduli api
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019