"Selesai shalat Jumat tadi gempa masih terasa, tapi tidak kuat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Solok Selatan, Jhonny Hasan Basri ketika dihubung dari Padang, Jumat.
Gempa yang masih dirasakan tersebut, imbuhnya tidak diikuti dengan dentuman. "Tidak ada suara dentuman," tukasnya.
Sementara terkait informasi adanya permukiman yang terban (keruntuhan-red), ia juga membantahnya. "Kalau ada (yang terban) pasti sudah terdata," imbuhnya.
Ia meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang belum bisa dipastikan kebenaran. Masyarakat harus mengklarifikasi informasi-informasi terkait bencana gempa bumi ke posko penanggulangan bencana gempa bumi terdekat.
Ia menambahkan pihaknya saat ini masih memverifikasi data kerugian yang diakibatkan gempa tersebut.
Data BPBD menyatakan gempa yang terjadi pada Kamis (28/2) menyebabkan 398 rumah warga rusak yang terdiri dari rusak ringan 182 unit, rusak sedang 121 unit serta 95 rusak berat yang tersebar di tiga Kecamatan.
Untuk fasilitas umum yang rusak sebanyak 14 unit yang terdiri dari tiga fasilitas kesehatan, enam sekolah dan empat tempat ibadah.
Ia menjelaskan, banyaknya rumah warga yang rusak akibat gempa bumi tersebut karena daerah itu selama ini belum pernah terjadi gempa bumi.
"Saat saya bertanya ke warga, bahkan yang tua-tua, baru kali ini ada gempa sekuat ini," ujarnya.
Karena menganggap daerah tidak rawan gempa, katanya, membuat masyarakat tidak begitu memperdulikan konstruksi rumah mereka.
Sebelumnya, lima nagari pada tiga kecamatan di Kabupaten Solok Selatan, yakni Sungai Kunyit, Sungai Kunyit Barat, Talunan Maju Kecamatan Sangir Balai Janggo, Nagari Lubuk Malako Kecamatan Sangir Jujuan dan Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari, menjadi daerah terparah terdampak gempa bumi yang melanda daerah itu pada Kamis.
Gempa bumi mengguncang Solok Selatan pada Kamis sekitar pukul 01.55 dengan kekuatan magnitudo 4,8, kemudian sekitar pukul 06.27 gempa lebih kuat mengguncang dengan kekuatan magnitudo 5,3.*
Baca juga: Mendesak, perbaikan rumah korban gempa Solok Selatan
Baca juga: Bantuan korban gempa Solok Selatan mulai berdatangan
Baca juga: Solok selatan butuh 30 tenda pengungsian
Pewarta: Miko Elfisha dan Joko Nugroho
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019