"Kita berniat lakukan itu (menjual saham), kita laporkan pada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil Anda ingin tetap memiliki saham bir," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.
Dia menambahka bahwa warga bisa ikut menyampaikan aspirasinya. Bila warga setuju tidak penjualan saham di perusahaan bir sesuai aspirasinya di DPRD, Pemprov DKI tidak menjualnya.
"Tapi kalau warga tidak setuju sampaikan ke dewan jadi dewan itu wakilnya rakyat. Jadi ketika wakil rakyat tidak menyetujui yah kami laporkan rakyat, ini dewan Anda ingin punya saham bir terus, ingin punya untung dari saham bir," kata Gubernur.
Saat ini kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta hanya sebesar 26,25 persen. Dari tahun 1970 kepemikikan saham sebesar 23,34 persen yang berarti hanya sedikit mengalami kenaikan.
"Nambahnya segitu-gitu juga uangnya. Dana itu jauh lebih bermanfaat bila kita gunakan untuk pembangunan bagi masyarakat, apalagi dengan ukuran APBD kita sekarang itu menjadi kecil sekali dari situ (saham Delta)," kata Anies.
Dia menjelaskan bahwa surat rencana penjualan saham PT Delta Djakarta sudah disampaikan ke DPRD sejak bulan Mei 2018, namun sampai sekarang DPRD tidak menanggapinya.
"Sejak bulan Mei tahun lalu sampai sekarang belum ada (tanggapan). Itulah risikonya kalau politik jadi rumit di situ," kata Gubernur.
Baca juga: Sandiaga jelaskan alasan DKI lepas saham perusahan bir
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019